PENENTUAN KADAR FENOL TOTAL PADA EKSTRAK DAUN TANAMAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI NIR DAN KEMOMETRIK
Abstract
Senyawa fenol merupakan senyawa yang memiliki satu atau lebih cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Fenol dan polifenol yang terkandung pada tanaman memainkan peran penting dalam kesehatan jangka panjang, mengurangi risiko penyakit kronis dan degeneratif. Senyawa fenol dapat memiliki aktivitas antioksidan, antitumor, antiviral, dan antibiotik. Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar fenol total dengan menggunakan instrumen spektroskopi inframerah karena metode analisis yang umum digunakan untuk menentukan kadar fenol total membutuhkan tahapan analisis yang panjang dan waktu analisis yang cukup lama. Keuntungan menggunakan metode spektroskopi inframerah diantaranya adalah bersifat non destruktif, jumlah sampel yang dibutuhkan sedikit, hampir semua bentuk sampel dapat diteliti, dan hampir tidak memerlukan pelarut kimia sehingga lebih ramah lingkungan.
Penetapan kadar dengan metode spektroskopi NIR dan kemometrik ini memerlukan suatu analisis data multivariat (kemometrik) untuk mengetahui informasi spektrum yang diperlukan dari spektrum inframerah dan menggunakan informasi spektrum tersebut untuk aplikasi kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan perangkat lunak The Unscrambler X 10.2. Teknik yang digunakan dari metode kemometrik untuk pembuatan model kalibrasi (analisis kuantitatif) dan model klasifikasi (analisis kualitatif) dalam penelitian ini masing-masing adalah Partial Least Square (PLS) dan Linear Discriminant Analysis (LDA). Penetapan kadar ini kemudian divalidasi dengan metode validasi silang (cross validation) Leave-One-Out dan 2-Fold Cross-Validation untuk menguji validitas model regresi.
Metode pembanding yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi Folin Ciocalteu dan Na2CO3 dengan standar asam galat. Berdasarkan hasil penelitian, model PLS dengan spektroskopi NIR memberikan hasil terbaik dengan nilai R2 kalibrasi sebesar 0.9920369; R2 validasi sebesar 0.991725; RMSEC sebesar 2,0049472, dan RMSECV sebesar 2,1234381. Validasi model juga memberikan nilai yang baik dengan R2 LOOCV sebesar 0,9939401 dan R2 2-Fold-Cross-Validation sebesar 0,9834646, sedangkan model klasifikasi LDA yang digunakan pada pengkategorian antara matriks dengan sampel yang mengandung fenol memiliki akurasi sebesar 100%.
Model PLS dan LDA yang telah terbentuk dan tervalidasi tersebut kemudian diterapkan pada sampel obat herbal yang tersedia di pasaran (Stimuno dan ekstrak daun salam) sehingga diperoleh kadar fenol total. Kadar fenol total yang diperoleh dari spektroskopi NIR sebesar 4,242 mg GAE/g ekstrak untuk sampel Stimuno dan 6,683 mg GAE/g untuk sampel Ekstrak daun salam. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan kadar fenol total yang diperoleh dari metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penetapan kadar sampel fenol total yang diperoleh dari dua metode berbeda ini kemudian diuji dengan Uji T Dua Sampel Berpasangan dan dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar yang diperoleh tidak memiliki perbedaan yang bermakna dengan nilai signifikansi 0,296 dan t tabel > t hitung, sedangkan pengkategorian sampel nyata dengan model LDA memberikan persentase kemampuan prediksi sebesar 100%.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]