PENENTUAN ADULTERASI DAGING BABI PADA SAMPEL BURGER SAPI MENGGUNAKAN METODE NIR DAN KEMOMETRIK
Abstract
Burger adalah istilah produk olahan daging yang disiapkan seperti sandwich yang diapit dengan roti ditambah dengan beberapa bahan lain sehingga berpenampilan menarik dan enak. Menurut agama islam hukum penggunaan daging babi adalah haram. Sehingga bagi umat Islam perlu memperhatikan ada dan tidaknya jaminan dan kepastian hukum tentang produk pangan halal. Namun, terkadang tanda halal yang sudah ada seringkali disalahgunakan oleh pelaku usaha. Manipulasi yang sering dilakukan adalah dengan mencantumkan tanda halal, padahal belum pernah diperiksa oleh lembaga yang berkompeten dan tidak memiliki sertifikat halal, yang dalam hal ini adalah menjadi kompetensi LPPOM MUI. Untuk mendeteksi adanya kandungan daging babi dalam makanan diperlukan metode khusus yang mampu mendeteksi adanya kandungan babi. Salah satu teknologi yang cepat dan sederhana yang dapat digunakan adalah Near infrared (NIR) yang dikombinasikan dengan kemometrik.
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah pembuatan dan preparasi sampel daging burger simulasi yang terbuat dari daging sapi, daging babi dan campuran daging sapi-daging babi dengan rentang konsentrasi 0-100%. Sampel simulasi tersebut dibagi dalam kelompok training set dan test set. Tahap kedua adalah pengukuran dengan spektrofotometer NIR yang menghasilkan karakteristik spektrum sampel. Tahap ketiga adalah pembentukan dan pemilihan model klasifikasi kemometrik berdasarkan model LDA, SVM, dan SIMCA dengan The Unscrambler X 10.2. Tahap keempat adalah pengaplikasian metode NIR dengan model yang terpilih terhadap sampel burger sapi yang beredar di pasaran kemudian hasil prediksi dibandingkan dengan hasil metode Xematest Pork.
Karakteristik spektrum infra merah burger murni dan campuran memiliki pola serapan yang mirip dan hanya berbeda pada nilai kuantitatif absorbansi. Untuk membedakan kelompok kategori murni dan campuran, digunakan model klasifikasi kemometrik berupa LDA, SVM dan SIMCA. Model klasifikasi LDA dan SVM merupakan model klasifikasi kemometrik yang paling baik dengan kemampuan pengenalan sebesar 100% dan kemampuan prediksi sebesar 100%. Sedangkan SIMCA memiliki kemampuan pengenalan sebesar 96,83% dan kemampuan prediksi sebesar 0%. Setelah dilakukan pengaplikasian terhadap sampel daging burger sapi yang beredar di pasaran diketahui bahwa merek dagang daging burger Bernardi, Vigo, Vitalia, Kimbo, Conato, Roland Burger dan Big Burger tidak mengandung daging babi. Hasil tersebut telah sesuai dengan hasil uji menggunakan Xematest Pork yang menunjukkan hasil negatif (tidak mengandung daging babi).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]