PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PECAHAN SISWA KELAS IV SDN KERTOSARI 02 PAKUSARI JEMBER TAHUN PELAJARAN i 2012/2013
Abstract
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dirasa sangat sulit dan
menakutkan bagi banyak siswa di sekolah, karena siswa beranggapan bahwa
matematika sama dengan pelajaran menghafal rumus. Hal ini berdampak buruk bagi
prestasi belajar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
penerapan discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SDN Kertosari
02 Pakusari-Jember tahun ajaran 2012/2013 ? Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika
materi pecahan pada siswa kelas IV SDN Kertosari 02 Pakusari-Jember tahun ajaran
2012/2013 melelui penerapan metode discovery learning.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Desain penelitian yang
digunakan adalah adaptasi siklus Penelitian Tindakan Kelas Asrori yang terdiri dari 4
fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IV SDN Kertosari 02 Pakusari Jember sebanyak 18 siswa. Metode yang
digunakan untuk pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi,
wawancara dan metode tes. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa pembelajaran melalui metode
discovery learning pada siklus I hasilnya kurang memuaskan. Persentase aktivitas
siswa yang diperoleh dari pembelajaran melalui metode discovery learning pada
siklus I sebesar 62% dengan jumlah siswa sangat aktif 3 siswa, aktif 2 siswa, cukup
aktif 7 siswa, dan kurang aktif 4 siswa, sedangkan yang tidak aktif 2 siswa. Siklus II
sebesar 75% dengan jumlah siswa sangat aktif 8 siswa, aktif 4 siswa, cukup aktif 3
siswa, dan kurang aktif 3 siswa, serta tidak ada siswa yang tidak aktif, sehingga
mengalami peningkatan sebesar 13%. Hasil belajar siswa pada siklus I skor rata-rata
66,6 jumlah siswa sangat baik 1, baik 2, cukup baik 8, dan kurang baik 4. Pada silkus
II skor rata-rata 88,3 jumlah siswa sangat baik 12 siswa, baik 3 siswa, dan cukup 1
siswa, sehingga mengalami peningkatan sebesar 21,7.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran
menggunakan metode discovery learning berjalan dengan baik dan membuat siswa
menjadi aktif dan paham terhadap konsep materi yang diajarkan. Aktivitas belajar
siswa dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Saran
dalam penelitian ini adalah diharapkan guru dapat melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode discovery learning agar siswa terbiasa dengan
pembelajaran aktif bukan pembelajaran yang berpusat pada guru.