Hubungan Antara Konsumsi Makanan dan Status Gizi dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia (Studi di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember) The Correlation Between Food Consumption and Nutritional Status with the Incident of Hypertension among Elderly (Study in the Integrated Health Care of Elderly Working Areas Wuluhan Primary Health Center of Jember District)
Abstract
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering terjadi pada lansia. Ada
beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan tekanan darah, yaitu konsumsi tinggi natrium,
tinggi lemak jenuh, dan rendah serat, serta status gizi berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara konsumsi makanan dan status gizi dengan kejadian hipertensi pada
lansia di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember yang dilakukan
pada bulan Juli-Agustus 2015 dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian
sebanyak 321 orang lansia. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 (lima)
variabel yang signifikan dengan kejadian hipertensi yaitu variabel pengetahuan (p = 0,034), status
gizi (p= 0,001), natrium (p= 0,000), serat (p= 0,000), dan lemak jenuh (p= 0,028). Variabel umur,
jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan genetik lanisa menunjukkan hasil bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Kesimpulan,
pengetahuan sedang, status gizi berlebih, tingkat konsumsi natrium > 2400 mg/hari, serat < 25
gram/hari, dan lemak jenuh ≥8% dari kebutuhan energi total memiliki hubungan yang signifikan
dengan kejadian hipertensi pada lansia
Collections
- SRA-Medical [429]