STUDI FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN TANAH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
View/ Open
Date
2015Author
Ganjar Arisandi
Josi Ali Arifandi
Joko Sudibya
Metadata
Show full item recordAbstract
DAS Bomo berpotensi mengalami kerusakan tanah apabila tidak segera dilakukan konservasi dan penanganan yang baik. Kerusakan tanah
akan berakibat rusaknya sifat-sifat dasar tanah baik sifat fisik, kimia, dan biologi tanahnya, sehingga dapat mengganggu terhadap proses
produksi biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bomo
Kabupaten Banyuwangi. Status kerusakan tanah berdasarkan pada pedoman kriteria status kerusakan tanah yang mengacu pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No.150 Tahun 2000. Metode skoring dilakukan dengan mempertimbangkan frekuensi relatif tanah yang
tergolong rusak dalam suatu poligon. Hasil skoring status kerusakan tanah menunjukkan bahwa wilayah DAS Bomo bagian hulu tergolong
rusak ringan (R.I) dengan faktor pembatas yang berbeda-beda. Daerah yang tergolong status kerusakan tanah ringan dengan faktor pembatas
komposisi fraksi (R.I: f) seluas 51,61 Ha atau sekitar 4,67%. Daerah yang tergolong status kerusakan tanah ringan dengan faktor pembatas
porositas (R.I: v) seluas 15,86 Ha atau sekitar 1,43%. Daerah yang tergolong status kerusakan tanah ringan dengan faktor pembatas
permeabilitas (R.I: p) seluas 22,69 Ha atau sekitar 2,05%. Daerah yang tergolong status kerusakan tanah ringan dengan faktor pembatas
komposisi fraksi, dan permeabilitas (R.I: f, p) seluas 906,19 Ha atau sekitar 81,97%. Daerah yang tergolong status kerusakan tanah ringan
dengan faktor pembatas komposisi fraksi, porositas, dan permeabilitas (R.I: f, v, p) seluas 109,23 Ha atau sekitar 9,88%