ANALISIS MODAL KERJA PETANI TEMBAKAU DESA SUMBER PINANG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah produsen dan penghasil
tembakau terbesar dengan produk berkualitas. Tidak hanya terkenal di pasar nasional,
bahkan telah lama hasil pertanian tembakau kota Jember dikenal oleh Negara Eropa
seperti Jerman. Kecamatan Pakusari merupakan Kecamtan penghasil tembakau
khususnya tembakau Voor Oogst Kasturi terbesar di Kabupaten Jember dengan luas
areal penanaman 1.455 hektar dan hasil produksi 20.661 Kwintal/tahun. Desa Sumber
Pinang Kecamatan Pakusari adalah penghasil tembakau Voor Oogst Kasturi terbesar
di Kecamatan Pakusari. Pada umumnya petani tembakau Voor Oogst kasturi
merupakan petani kecil yang memiliki luas lahan pertanian ≤ 1 hektar. Dalam hal
keuangan, petani kecil kurang memperhatikan manajemen dan pengelolaan modal
dengan baik, khususnya modal keuangan. Para petani kecil (mikro) mendasarkan
keputusan investasi/pembiayaan penanaman di musim berikutnya pada ingatan dan
kondisi pertanian di setiap musimnya, hingga hasil yang diperoleh terkadang tidak
menguntungkan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan
para petani tembakau selama tahun 2009, 2010, dan 2011 dan menganalisis apakah
pengelolaan modal kerja petani tembakau Voor Oogst Kasturi di Desa Sumber Pinang
Kecamatan Pakusari selama tahun penelitian adalah baik atau tidak baik. Evaluasi ini
didasarkan pada tiga hal yaitu sumber pendanaan yang dipilih petani, modal kerja
tetap petani, dan tingkat efisiensi biaya usaha petani tembakau Voor Oogst kasturi di
Desa Sumber Pinang Kecamatan Pakusari.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus berbasis Kualitatif.
Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan teknik wawancara yang
melibatkan beberapa narasumber kunci dan 14 orang petani tembakau Voor Oogst
viii
kasturi sebagai responden. Pemilihan pemilihan responden menggunakan insidental
sampling. Para responden yang diperoleh terbagi menjadi dua kelompok, yaitu petani
dengan luas lahan
≤ 0,5 hektar dan petani dengan luas lahan 1 hektar. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara langsung penulis dengan para narasumber kunci dan
responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Jember. Analisis data dilakukan dengan langkah data reduction, data
display, dan conclusion. Data yang sudah melalui tahap data reduction kemudian
diolah lagi menggunakan R/C ratio untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya usaha
dan penggunaan modal petani.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa para petani tembakau Voor
Oogst kasturi di Desa Sumber Pinang Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
menggunakan komposisi modal sendiri lebih besar daripada penggunaan modal
eksternal. Untuk pemenuhan modal eksternal petani lebih memilih menggunakan
kredit pada lembaga keuangan formal Bank. Modal kerja khususnya modal keuangan
petani berbeda dan berubah-ubah setiap tahunnya. Kebutuhan modal kerja petani
cenderung fluktuatif disebabkan harga bahan pokok dan bahan pendukung juga
berfluktuasi. Biaya penanaman tembakau Voor Oogst kasturi dengan luas lahan 0,5
hektar dengan status lahan milik sendiri terbesar pada tahun 2011 yaitu
Rp.6.576.324,- dan untuk status lahan sewa terbesar tahun 2010 yaitu Rp.7.028.056,-.
Biaya penanaman tembakau Voor Oogst kasturi dengan luas lahan 1 hektar dengan
status lahan milik sendiri terbesar pada tahun 2010 yaitu Rp.8.856.737 dan untuk
status lahan sewa terbesar tahun 2010 yaitu Rp.16.496.688,-. Efisiensi biaya usaha
petani tembakau Voor Oogst Kasturi tertinggi pada tahun 2011. Pada tahun tersebut
seluruh petani tembakau memperoleh keuntungan yang tinggi dengan tingkat efisiensi
mencapai 7,01. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para
petani dan juga dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pemilihan dan
keputusan investasi di musim selanjutnya.