dc.description.abstract | Tuberkulosis (TB) paru adalah suatu penyakit menular pada saluran
pernafasan bagian bawah yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan serius yang dialami oleh beberapa
negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan oleh salah satu
permasalahan besar dalam penanggulangan TB yaitu faktor perilaku dari penderita
dimana tingkat kepatuhan berobat penderita yang masih rendah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografi (usia, jenis kelamin,
pekerjaan, tingkat pendidikan terakhir, dan jarak tempat tinggal pasien dengan
puskesmas) serta efek samping yang ditimbulkan obat anti TB terhadap kepatuhan
pasien TB fase intensif di Poli TB rawat jalan Puskesmas Kaliwates Jember periode
2012-2014.
Penelitian ini menggunakan rancangan retrospektif dengan desain kasuskontrol.
Pasien pada kelompok kasus adalah pasien TB paru yang terlambat/lalai
mengambil obat lebih dari 2 hari sedangkan pasien yang digunakan sebagai kelompok
kontrol adalah pasien TB paru yang tidak pernah terlambat/lalai mengambil obat
lebih dari 2 hari. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple
random sampling dan didapatkan 34 pasien kelompok kontrol dan 34 pasien
kelompok kasus yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode chi-square dan fisher’s exact dengan perangkat
SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya tingkat pendidikan terakhir
(p=0,001) dan efek samping obat (p=0,002) yang memiliki hubungan bermakna
secara statistik terhadap kepatuhan berobat penderita TB paru, sedangkan untuk jenis
kelamin (p=0,223), usia (p=0,401), pekerjaan (p=0,128), dan jarak tempat tinggal
pasien dengan puskesmas (p=0,257) tidak memiliki hubungan bermakna secara
statistik terhadap kepatuhan berobat pasien TB paru di Puskesmas Kaliwates Jember. | en_US |