dc.description.abstract | Pembelajaran matematika realistik dapat membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar karena siswa diberi kesempatan untuk menemukan, mengkonstruksi ide-ide matematika berdasarkan pada pengalaman mereka, serta menerapkan kembali konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa. Ada 5 karakteristik matematika realita, yaitu menggunakan dunia nyata, menggunakan model, menggunakan produksi dan konstruksi oleh siswa, menggunakan interaktif, dan keterkaitan unit belajar.
Dalam penelitian ini siswa diberi kebebasan dalam menggunakan dunia nyata yaitu penghitungan kendaraan yang lewat dan pengukuran tinggi serta berat badan siswa untuk menemukan konsep mengumpulkan data, menyajikan dalam bentuk diagram batang dan lingkaran serta mengolah data yang meliputi kegiatan menentukan rata-rata, modus dan median dari suatu data. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerapan pembelajaran matematika realistik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran matematika realistik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penyajian data.
Penelitian ini dilakukan di SDN Tegal Gede I Jember pada hari Sabtu tanggal 14 April 2007, Rabu tanggal 18 April 2007, Sabtu tanggal 21 April 2007, Rabu tanggal 25 April 2007 dan Sabtu tanggal 28 April 2007. Subyek penelitian yang diambil yaitu seluruh siswa kelas VI SDN Tegal Gede I Jember tahun ajaran 2006 / 2007. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, observasi, angket dan wawancara, sedangkan data yang dikumpulkan adalah berupa aktivitas siswa selama pembelajaran, hasil angket, wawancara dan tes.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain siswa menyukai pembelajaran matematika realistik, masing-masing aktivitas yang meliputi aktivitas dalam dunia nyata, membuat model, diskusi dan interaksi mengalami peningkatan dalam setiap pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran yang diterapkan yaitu pembelajaran matematika realistik. Hasil tes menunjukkan ada 3 orang siswa yang belum tuntas belajar dari keseluruhan siswa yaitu 37 orang. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 91,89 % dan telah mencapai standar ketuntasan belajar secara klasikal, yaitu sebanyak 75 % siswa mendapat nilai > 65.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika realitik berjalan baik dan mendapat respon yang positif dari siswa walaupun masih ada siswa yang kurang aktif, hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan etika berdiskusi. Dengan kata lain pembelajaran matematika realistik dapat dijadikan bagai salah satu alternatif strategi mengajar. | en_US |