PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MASALAH SOSIAL DI SDN SUMBEREJO 03 AMBULU – JEMBER
Abstract
Guru cenderung menggunakan metode konvensional adalah metode ceramah, monotonny metode atau media yang digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan media gambar yang ditempelkan di dinding atau dipapan tulis, dapat menimbulkan kejenuhan siswa dalam belajar yang pada akhirnya dapat menurunkan motivasi, minat belajar siswa serta prestasi belajar. Proses pembelajaran tersebut tidak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Rumusan masalah penelitian ini adalah adakah pengaruh penerapan model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Divisioon (STAD) terhadap hasil belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial di SDN Sumberejo 03 Ambulu-Jember? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial di SDN Sumberejo 03 Ambulu-Jember.
Pengambilan data penelitianinidilaksanakan di SDN Sumberejo 03 Ambulu-Jember. Populasi penelitian adalah siswa kelas IV-A dengan berjumlah siswa 29 dan Kelas IV-B dengan jumlah siswa 27. Jenis penelitian ini adalah penelitian semu dengan pola non equivalent pre-test post-test control group design. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan tes yang berupa tes tulis pilihan ganda pada pret-test dan post-test.
Sebelum menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan uji homogenitas terhadap populasi untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum diberi perlakuan. Data uji homogenitas diperoleh dari nilai UTS. Hasil perhitungan uji homogenitas menunjukkan nilai t0 = 0,241, kemudian nilai t0 dibandingkan dengan ttabel dengan db = 54 pada taraf signikan 5% adalah sebesar 2,0063. Nilai membuktikan bahwa t0>ttabel (0,241 < 2,0063) yang berarti kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan adalah homogen. Selanjutnya menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan teknik undian, dan diperoleh hasil kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian inia dalah metode tes. Skor tes siswa yang berupa nilai pret-test dan post-test dinalisis dengan menggunakan rumus uji t karena hanya terdapat dua kelas. Hasil perhitungan rumus uji t diperoleh thitung = 3,820, nilai ini kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan db = 54 pada tarafsigifikan 5% adalah sebesar 2,0063. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa thitung<ttabel (3,820< 2,0063) yang berarti keadaan populasi Shomogen.
Langkah berikutnya adalah melakukan uji-t independen antara kelas eksperimen dan kelas kontol berdasarkan nilai selisih antara pret-test dan post-test. Hasil perhitungan rumus ujit diperoleh thitung = 3,820, harga ini kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan db = 54 pada tarapf signifikan 5% adalah sebesar 2,0063. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa thitung>ttabel (3,820 > 2,0063), dengan begitu hipotesis nihil (H0) yang berbunyi tidak ada pengaruh positif yang signifikan dalam penerpan model Cooperative Learning tipeStudent Teams Achievement Divisoon (STAD) terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial di SDN Sumberejo 03 Ambulu-Jember ditolak dan hipotesi alternatif (Ha) yang berbunyi positif yang signifikan dalam model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial di SDN Sumberejo 03 Ambulu-Jember.
Berdasarkan hasil dalam pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikandari model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial di SDN Sumberejo 03 Ambulu-Jember. Hal ini dilihat pada hasil uji-t diperoleh 3,820, sedangkan ttabel 2,0063. Selainitu uji keefektifan relatif model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan tanpa model Cooperative Learning tipeSudent Teams Achievement Divison (STAD)diperoleh ER sebesar 52,93%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh penerapan model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPS dalam pokok bahasan masalah sosial di SDN Sumberejo 03 Ambul-Jember.
Saran dari penelitian ini adalah guru diharapkan memakai model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai metode dalam pembelajaran, pihak sekolah diharapkan dapat mendukung perapan model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.