dc.description.abstract | Pembelajaran kooperatif tumbuh dari suatu tradisi pendidikan yang
menekankan berpikir dan latihan bertindak demokratis, perilaku kooperatif dan
menghormati perbedaan dalam masyarakat. Dalam pelaksanaannya pembelajaran
kooperatif dapat merubah peran guru dari peran terpusat ke peran pengelola aktifitas
kelompok. Sehingga dengan demikian peran guru yang selama ini monoton akan
berkurang dan siswa akan semakin terlatih untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan.
Menurut hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas IVA dan
kelas IVB SD Negeri Padomasan 01, diketahui bahwa tingkat pemahaman siswa
terhadap pembelajaran IPA masih kurang. Sesuai dengan permasalahan di SD Negeri
Padomasan 01, pada pembelajaran IPA dibutuhkan model atau cara dalam
menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Guru
dalam proses belajar mengajar harus dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
efektif dan menarik, sehingga bahan pembelajaran yang disampaikan akan menjadi
kebutuhan siswa. Untuk itu guru memerlukan model pembelajaran di dalam proses
belajar mengajar yang sesuai dan menarik bagi siswa
Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: “Adakah pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kelas IV dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan mendeskripsikan panca indera
dengan fungsinya di SDN Padomasan 01 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember?”.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: “untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPA pokok
bahasan mendeskripsikan panca indera dengan fungsinya di SDN Padomasan 01
Kecamatan Jombang Kabupaten Jember”.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk
mengetahui adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan mengkaji perbedaan antara hasil
belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jisaw dan tanpa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jisaw.
Berdasarkan 26 subjek yang diamati pada kelas eksperimen terlihat bahwa
rata-rata (mean) dari nilai siswa sebelum diberikan perlakuan adalah 53,27 dan ratarata
nilai siswa sesudah diberikan perlakuan adalah 87,50. Secara statistik ada
perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai siswa sebelum dengan sesudah
diberikan perlakuan yaitu sebesar 34,23. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data
perbedaan nilai pre-test dan post-test pada kelas kontrol dengan menggunakan uji t
menunjukkan hasil yang signifikan. Dari 26 subjek yang diamati pada kelas kontrol
terlihat bahwa rata-rata (mean) nilai siswa sebelum diberikan perlakuan adalah 53,27
dan rata-rata nilai siswa sesudah diberikan perlakuan adalah 56,73. Secara statistik
ada perbedaan antara rata-rata nilai siswa sebelum dengan sesudah diberikan
perlakuan yaitu sebesar 3,46. Pada kedua kelas sama-sama mengalami perubahan.
Namun pada kelas eksperimen rata-rata nilai siswa mengalami perubahan yang lebih
signifikan dibandingkan dengan rata-rata nilai pada kelas kontrol. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol. | en_US |