dc.description.abstract | Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode demonstrasi
sebab metode ini dapat memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam
bentuk sebenarnya maupun bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau
sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.
Metode eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran
yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri
suatu pernyataan atau hipotesis yang dipelajari.
Desain penelitian menggunakan pendapat prinsip Kemmis S, MC Toggar
R (1988). Penelitian berlangsung selama 2 siklus. Dalam 1 siklus terdiri 4 tahapan
kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk mengukur
ketuntasan belajar aspek kognitif, digunakan standar ketuntasan individual nilai
60 sebagai skor minimal dari skor maksimal 100.
Dalam hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran di siklus 1 dan 2 terbukti
bahwa penggunaan metode demonstrasi dan eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar dan aktifitas belajar siswa. Indikasi tersebut ditandai dengan adanya
kenaikan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa dari 15 siswa (53,5 %) pada pra
siklus meningkat menjadi 18 siswa (64,2%) pada siklus I dan nilai rata-rata dari
59,2. Dalam pelaksanaan siklus 2 terdapat kenaikan hasil belajar dan aktifitas
belajar siswa, dari 18 siswa (64,2 %) meningkat menjadi 28 siswa (100 %). Nilai
rata-rata dari 59,2 pada siklus 1 menjadi 70,7di siklus 2. | en_US |