HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN REGION JAWA TIMUR DAN BALI UNIT PELAYANAN TRANSMISI JEMBER
Abstract
Skripsi ini akan mengungkapkan hubungan pemberian insentif dengan
kedisplinan kerja karyawan. Pemberian insentif atau balas jasa yang adil dan layak
dan saatnya tepat serta diberikan secara terbuka ikut mempengaruhi kedisiplinan kerja
karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan
terhadap perusahaan atau pekerjaannya.
Penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) P3B RJTB UPT Jember.
Tujuan penelitian ini disamping sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana
(S1) juga untuk mengetahui hubungan Pemberian Insentif dengan Kedisiplinan Kerja
Karyawan pada PT. PLN (persero) P3B RJTB UPT Jember. Populasi penelitian ini
adalah karyawan tekhnik dan non tekhnik (administrasi) PT. PLN (persero) UPT
Jember berjumlah 33 orang dan populasi sasaran pada penelitian ini adalah 33
responden. Tipe penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel jenuh istilah lain
sampel sensus yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai responden, yaitu karyawan PT. PLN (Persero) P3B RJTB UPT Jember yang
berjumlah 33 orang.
Tahap persiapan dalam penelitian ini terdiri dari observasi, studi pustaka,
sedangkan tahap Pengumpulan Data terdiri dari wawancara , dokumentasi, Keusioner
dan tahap Pengolahan data terdiri dari Pemeriksaan Data, Pengkodean, tabulasi.
Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman (rs) dengan uji
signifikan menggunakan Uji t. Dalam penelitian ini terdapat beberapa beberapa cara
perhitungan yaitu mulai dari perhitungan ranking untuk variabel (X) dengan
Perhitungan ranking untuk variabel (Y), menghitung Jumlah rank kembar variabel
insentif dan Jumlah rank kembar variabel kedisiplinan kerja.
vi i
Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman (rs)
diperoleh nilai sebesar 0,370. Kemudian nilai hitung dibandingkan dengan nilai tabel
untuk N = 33, α = 5% yaitu 0,364. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa nilai rs
hitung lebih besar dari nilai rs tabel (rs hitung > rs tabel), yang berarti hipotesis
alternatif (Ha) diterima dan hipotesis statistik (Ho) ditolak. Jadi, kesimpulannya
adalah ada hubungan antara insentif dengan kedisiplinan kerja. Berdasarkan pedoman
dari interprestasi Sugiono, maka koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,370
berada pada interval 0,200-0,399 yang tergolong mempunyai hubungan rendah.
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan analisis koresi Rank Spearman
(rs) maka dilakukan perhitungan menggunakan Uji t, diperoleh t hitung sebesar 2,217.
Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan taraf kesalahan α =
5% (ρ = 0,05) uji 2 pihak dengan df = N-2 dan taraf kepercayaan 95% diperoleh nilai
sebesar 1,70. Dapat diketahui bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (2,217>1,70),
sehingga kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan antara insentif dengan
kedisiplinan kerja.