dc.description.abstract | Dalam mengajar matematika guru tidak hanya dituntut menguasai materi yang
diajarkan, namun harus mampu pula menyajikannya baik dalam kelas maupun di luar
kelas. Oleh karena itu guru harus dapat memilih metode mengajar yang tepat untuk
menyajikan materi pelajaran agar siswa dapat belajar dengan efisien dan efektif.
Salah satunya adalah metode diskusi strategi Buzz Group. Karena dalam metode
diskusi strategi Buzz Group dituntut keaktifan siswa untuk berpartisipasi dalam
membahas atau memecahkan masalah bersama setelah siswa tersebut memperoleh
pembelajaran secara klasikal dari guru. Untuk pembelajaran yang menggunakan
metode diskusi strategi Buzz Group, diperlukan suatu pembelajaran yang menitik
beratkan pada keaktifan siswa. Salah satunya adalah pembelajaran yang
dikembangkan oleh Robert M. Gagne. Gagne menyatakan bahwa proses belajar siswa
harus melalui delapan fase, yaitu fase motivasi, fase pengenalan, fase perolehan, fase
penyimpanan, fase pemanggilan, fase penampilan, fase generalisasi dan fase umpan
balik.
Permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah bagaimana
penerapan pembelajaran matematika yang berbasis teori belajar Gagne menggunakan
metode diskusi strategi Buzz Group? bagaimana aktivitas siswa dan ketuntasan
belajar siswa selama pembelajaran matematika yang berbasis teori belajar Gagne
menggunakan metode diskusi strategi Buzz Group?
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMPN 13 Jember tahun ajaran
2011/2012 yang berjumlah 41 siswa yang terdiri dari 24 laki-laki dan 17 perempuan.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes,
dokumentasi dan pemberian tugas. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 19 Juli
hingga 16 Agustus 2011. Pelaksanaan siklus I dan II tidak jauh berbeda, namun
persentase ketuntasan belajar lebih ditingkatkan lagi yakni 80%. Hal itu dapat terjadi
karena pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan yang nantinya mampu
menunjang ketuntasan belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan pada siklus 1, yaitu pada
pembelajaran 1 dan pembelajaran 2 mengalami peningkatan. Sedangkan presentase
aktivitas siswa pada siklus 2, yaitu pada pembelajaran 3 dan pembelajaran 4
mengalami sedikit penurunan. Presentase aktivitas yang mengalami penurunan, tidak
hanya terjadi pada aktivitas siswa saja, namun aktivitas guru (peneliti) juga
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena alokasi waktu pada pembelajaran 4
sangat terbatas, yaitu hanya 2 x 25 menit.
Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berupa hasil
observasi aktivitas siswa dan guru sedangkan data kuantitatif berupa nilai dari
penilaian tugas (PR), tes akhir, juga data numerik dari observasi aktivitas siswa.
Berdasarkan analisis pada hasil observasi, diketahui bahwa siswa menyenangi
pembelajaran yang berbasis teori belajar Gagne menggunakan metode diskusi strategi
Buzz Group. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran kelompok dengan aktif. Dalam
setiap kelompok, siswa melangsungkan diskusi untuk menuntaskan dan memahami
materi yang disajikan dalam LKS. Siswa saling membantu satu sama lain dalam satu
kelompok, meskipun setiap kelompok berdiskusi dengan cara yang berbeda. Secara
keseluruhan, persentase aktivitas siswa dari pembelajaran pertama sampai terakhir
mengalami peningkatan. Hal itu berdampak pada persentase ketuntasan belajar siswa
juga mengalami peningkatan dari pembelajaran pertama sampai yang terakhir. | en_US |