dc.description.abstract | Hama uret merupakan salah satu hama tanaman tebu yang mampu menyebabkan kerusakan 50%. Petani tanaman tebu biasanya
menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama uret dengan cepat. Pada penelitian ini, pengendalian terhadap hama uret akan
dilakukan dengan metode pengendalian hayati yaitu mengendalikan atau membunuh hama dengan menggunakan agen hayati yang ramah
lingkungan dan tidak menyebabkan terjadinya resistensi terhadap hama sasaran. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui gejala
serangan uret dan mortalitas hama uret menggunakan agen hayati yaitu Nematoda Patogen Serangga (NPS) dan Metarhizium sp. di
Laboratorium. Penelitian ini meneliti empat macam aplikasi agens hayati P1, P2, P3 dan P4 yang masing-masing menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan dan 5 ulangan. Dimana, P1 adalah aplikasi NPS, P2 adalah aplikasi Metarhizium sp., P3 adalah
aplikasi NPS terlebih dahulu, 48 jam berikutnya aplikasi Metarhizium sp. dan P4 adalah aplikasi Metarhizium sp. terlebih dahulu, 48 jam
berikutnya aplikasi NPS. Hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat gejala serangan NPS pada uret menyebabkan uret menjadi
lembek dan berwarna gelap, sedangkan gejala dari Metarhizium sp. menyebabkan tumbuhnya hifa pada tubuh uret dan tampak
mengeras/mengering jika disentuh. Hasil reisolasi pada uret setelah aplikasi diketahui adanya isolat yang tumbuh. Pada aplikasi perlakuan
P3 = NPS + Metarhizium sp. Mempunyai nilai mortalitas terhadap uret paling tinggi yaitu 92,00% dengan perlakuan yang lain. Uji
duncan pada taraf 5% perlakuan ini adalah berbeda nyata | en_US |