dc.description.abstract | IPA berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara
sistematik, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa
fakta, konsep, dan prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data bahwa pembelajaran IPA di kelas
IV SDN Kemuningsari Kidul 02 Kecamatan Jenggawah masih mengandalkan
metode ceramah. Dalam metode ceramah guru kurang memberi kesempatan
kepada siswa untuk menggali dan menemukan kebenaran konsep IPA. Siswa
hanya mendengarkan penjelasan guru dan hanya menghafal materi yang diberikan
oleh guru melalui metode ceramah. Guru bersifat sebagai transfer of knowledge
dan transfer of information saja tanpa memperhatikan konsepsi awal siswa yang
diperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman sehari-hari. Siswa hanya
menerima informasi yang disampaikan oleh guru, sedangkan guru kurang
memperhatikan proses asimilasi informasi dalam diri siswa, apakah struktur
kognitif siswa (konsepsi awal siswa) tersebut telah sesuai dengan informasi baru
yang disampaikan guru atau malah sebaliknya.
Hasil observasi menunjukkan adanya permasalahan yang timbul akibat
penggunaan metode ceramah di kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02 Jenggawah
antara lain: siswa tidak berani bertanya kepada guru tentang materi yang kurang
dimengerti karena guru tidak memberi kesempatan untuk bertanya, siswa lebih
senang bicara sendiri dengan teman sebangku daripada mendengar ceramah dari
guru, siswa merasa mengantuk saat pemberian materi berlangsung. Menurut hasil
wawancara dengan siswa kelas IV, siswa mendapatkan pembelajaran IPA dari
ceramah guru di kelas dan tidak pernah melakukan praktik secara langsung,
sehingga siswa merasa bosan dalam menerima materi pelajaran karena metode
ceramah dianggap monoton dan tidak menarik. | en_US |