Studi Efisiensi Teknis dan Ekonomis Usahatani Tebu Sendiri dan Tebu Rakyat
Abstract
Tebu merupakan komoditas perkebunan yang telah lama diusahakan oleh para petani sebagai bahan baku pembuatan gula. Sejalan dengan
meningkatnya industri makanan dan minuman maupun konsumsi langsung oleh masyarakat maka laju permintaan gula pun ikut meningkat.
Dalam kondisi seperti ini, seharusnya produksi tebu mengalami kenaikan agar terjadi keseimbangan antara jumlah permintaan dan
produksinya. PG Padjarakan merupakan salah satu pabrik gula dibawah naungan PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) dimana untuk
meningkatkan dan menjaga kontinuitas produksi, membutuhkan pasokan bahan baku berkualitas tinggi. Bahan baku tersebut diperoleh dari
pengusahaan usahatani tebu sendiri (TS) dan tebu rakyat (TR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis dan ekonomis
usahatani tebu sendiri dan tebu rakyat, perbedaan produktivitas antara tebu sendiri dan tebu rakyat dan bagaimanakah faktor yang berperan
dalam peningkatan kinerja tebu sendiri dan tebu rakyat di PG Padjarakan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis fungsi produksi
frontier, analisis uji beda rata-rata dan analisis deskriptif.. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Usahatani tebu sendiri menunjukkan efisien secara
teknis, sedangkan usahatani tebu rakyat menunjukkan belum efisiensi secara teknis. Efisiensi ekonomis penggunaan faktor-faktor produksi tebu sendiri di PG
Padjarakan menunjukkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi luas lahan, pupuk dan obat-obatan belum efisien, sedangkan faktor produksi tenaga kerja
tidak efisien, sedangkan pada usahatani tebu rakyat menghasilkan bahwa penggunaan faktor luas lahan, obat-obatan dan tenaga kerja belum efisien sedangkan
faktor pupuk tidak efisien dan bernilai negatif. (2) Rata-rata produktivitas tebu usahatani tebu sendiri tidak berbeda nyata dengan usahatani tebu rakyat. (3)
Upaya peningkatan kinerja usahatani tebu di PG Padjarakan adalah perbaikan teknis kegiatan usahatani dan pengembangan nilai-nilai sosial, antara lain pada
usahatani TS yaitu manajemen tebang angkut, praktek moral hazard dan adanya tebu terbakar sedangkan pada usahatani TR pemakaian pupuk berimbang,
penentuan rendemen, hingga pengaturan varietas tebu, sehingga pelaksanaan yang benar secara teknis akan mempengaruhi kinerja dan meningkatkan efisiensi
serta produksi usahatani tebu di PG Padjarakan.