Sekolah Lapang pengendalian Hama Terpadu tidak menciptakan ketergantungan, tetapi harus mampu mendorong semakin tercipta kreativitas dan kemandirian
Abstract
Sekolah Lapang pengendalian Hama Terpadu tidak menciptakan ketergantungan, tetapi harus mampu mendorong semakin tercipta kreativitas dan kemandirian
masyarakat agar semakin memiliki kemampuan untuk berswakarsa, swadaya, swadana dan swakelola bagi terselenggaranya kegiatan-kegiatan guna tercapai
tujuan, harapan, dan keinginan-keinginan masyarakat sasarannya. SLPHT mendidik 25 orang petani selama 12 kali pertemuan dengan padi sebagai komoditas
utama mereka. Program SLPHT memberikan kontribusi yang cukup yang besar dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian yang tidak hanya
berfungsi untuk meningkatkan hasil produksi tetapi juga terhadap perubahan tingkat penerapan teknologi pertanian petani dalam berusaha tani. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat penerapan teknologi pertanian setelah petani mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) padi
dalam mengelola usahatani padi di Kabupaten Jember,(2) hubungan antara tingkat penerapan teknologi pertanian dengan Produktivitas padi. (3) perbedaan
pendapatan petani sebelum mengikuti SLPHT dan sesudah petani mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) padi di Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu Deskriptif, komparatif serta korelasional dengan penentuan daerah menggunakan purposive method.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Total Sampling. Alat analisis yang, analisis korelasi pearson, dan analisis uji beda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tingkat penerapan teknologi petani dalam kegiatan usahatani padi termasuk dalam kategori tinggi, (2) Terdapat hubungan
antara tingkat penerapan teknologi petani SLPHT padi dengan produktivitas padi, (3) Terdapat perbedaan pendapatan usahatani padi petani sebelum mengikuti
program SLPHT padi dengan petani sesudah mengikuti program SLPHT padi .