Show simple item record

dc.contributor.authorReni Rahmania
dc.date.accessioned2013-12-09T09:33:01Z
dc.date.available2013-12-09T09:33:01Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM072210101036
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6938
dc.description.abstractIndonesia adalah Negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak. Salah satu konsep yang paling penting dalam Islam adalah konsep halal sehingga sebagai umat Islam, mengetahui hukum halal dan haram produk yang dikonsumsi maupun yang digunakan dalam kegiatan seharihari adalah suatu kewajiban. Istilah halal lebih sering digunakan untuk memilih makanan dan minuman yang akan kita konsumsi, padahal bukan hanya makanan yang perlu dipastikan kehalalannya, tetapi juga kosmetik. Sebagai produk farmasetis, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kosmetik bisa dikatakan kompleks. Salah satu bahan dalam kosmetik yang masih diperdebatkan status halalnya oleh para ulama adalah etanol. Karena selain memberikan manfaat juga dapat membahayakan apabila digunakan dalam kadar yang tinggi. Keberadaan etanol dalam kosmetik dapat dianalisis menggunakan beberapa reagen kimia antara lain seri amonium nitrat, asetil klorida dan kalium dikromat. Namun seri amonium nitrat dan asetil klorida tidak hanya dapat digunakan untuk mendeteksi etanol, tetapi juga golongan fenol, amina primer, dan amina sekunder. Selain seri ammonium nitrat tidak memberikan perubahan warna saat mendeteksi etanol, namun reaksi ditandai pembentukan lapisan disekitar permukaan larutan. Kalium dikromat juga dapat juga dapat mendeteksi golongan fenol, namun perubahan warna yang muncul adalah berupa larutan berwarna gelap, bukan warna hijau seperti saat mendeteksi etanol. Karena kalium dikromat dapat memberikan perubahan warna yang khas saat mendeteksi etanol, sehingga dalam penelitian ini lebih dipilih kalium dikromat dari pada reagen kimia lain. Penilitian ini telah mencoba mengoptimasi beberapa metode deteksi etanol, akan tetapi hanya metode Kit-Tes yang dapat memberikan hasil yang diinginkan, yaitu terjadi perubahan warna reagen dari warna kuning menjadi warna hijau saat mendeteksi keberadaan etanol. Kit-Tes yang digunakan dalam percobaan ini adalah Kit-Tes yang terdiri dari reagen, blister, dan kertas standar pembacaan warna. Kit-Tes tersebut akan diuji menggunakan 2 metode yaitu metode pembacaan dengan scanner dan metode pembacaan dengan standar pembacaan warna. Hasil analisis dengan scanner memberikan linieritas Kit-Tes pada rentang konsentrasi 590% yaitu dengan nilai regresi sebesar r = 0,964 dengan persamaan reaksi y = 0,436x + 19,69. Batas deteksi (LOD) yang didapat adalah 0,626% sementara batas kuantitasi (LOQ) sebesar 2,088%. Kit-Tes presisi dengan nilai RSD 0,007% dan akurat dengan nilai % recovery rata-rata sebesar 99,321%. Uji interferensi bisa dikatakan cukup baik apabila persentasi pengganggu dalam matrik sampel kecil, sementara bila kadar pengganggu dalam matrik sampel tinggi selektivitas reagen akan menurun. Reagen Kit-Tes stabil dalam penyimpanan selama satu bulan didalam wadah berwarna gelap terlindung dari cahaya matahari. Hasil uji pembacaan warna menggunakan kuisioner dapat digunakan untuk menentukan kadar etanol dalam kosmetik. Berdasarkan uji aplikasi sampel dapat dikatakan kedua metode tersebut dapat digunakan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072210101036;
dc.subjectDIKROMAT, ETANOLen_US
dc.titlePENGEMBANGAN KIT-TES BERBASIS DIKROMAT UNTUK PENENTUAN ETANOL PADA SEDIAAN KOSMETIK SEBAGAI VERIFIKASI STATUS HALALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record