HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA KANKER PAYUDARA DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DAN NON HORMONAL DI RSD dr.SOEBANDI JEMBER
Abstract
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai,
yakni mencapai 18% dari semua kanker yang terjadi pada perempuan. Setiap tahun
terjadi 1 juta kasus baru kanker payudara di seluruh dunia. Di Indonesia kanker
tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka
kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per
100.000 perempuan.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara adalah usia tua,
menarche (pertama kali menstruasi) dini, usia makin tua saat menopause, usia
semakin tua saat pertama kali melahirkan, tidak pernah hamil, riwayat keluarga
menderita kanker payudara, riwayat pernah menderita tumor jinak payudara,
mengkonsumsi obat kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang.
Di Indonesia penggunaan hormon sebagai alat kontrasepsi sudah popular
dalam masyarakat. Penggunaan kontrasepsi KB di Indonesia dengan umur antara 1549
tahun
dengan
penggunaan
metode
IUD sebesar 7,23%, Suntikan 58,25%, Pil KB
24,37%, Susuk KB 4,16%, Kondom 0,68%, MOP 1,03%, MOW 3,13%, Intravaginal
Tissue 0,11% dan metode tradisional 1,04%. Dengan data yang didapatkan di atas,
penggunaan KB kontrasepsi hormonal lebih tinggi daripada kontrasepsi non
hormonal dengan jumlah sebesar 86,78%.
Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara
pemakaian kontrasepsi hormonal dan non hormonal terhadap risiko kanker payudara.
Serta untuk mengetahui besarnya risiko dari pemakaian kontrasepsi hormonal dan
non hormonal terhadap kejadian kanker payudara.
Penelitian ini dilakukan di poli bedah RSD dr.Soebandi Jember dengan
menggunakan desain metode case control yang mengambil subyek penelitian pada
responden kontrasepsi hormonal dan kontrasepsi non hormonal. Analisa data
menggunakan Odds Ratio dan Chi-Square kuadrat. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dan
non hormonal dengan kejadian kanker payudara.
Hasil analisis dengan menggunakan metode chi-square kuadrat (uji bivariabel)
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dan
non hormonal terhadap kejadian kanker payudara karena hasil p-value>0,05. Tetapi
pemakaian kontrasepsi hormonal merupakan faktor risiko terjadinya kanker payudara
karena nilai OR=1,146. Sedangkan untuk kontrasepsi non hormonal dengan nlai
OR=0,996 bukan sebagai faktor risiko dari terjadinya kanker payudara.
Jadi, pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
pemakaian kontrasepsi terhadap kejadian kanker payudara, melainkan kontrasepsi
hormonal merupakan faktor risiko dari kejadian kanker payudara daripada
kontrasepsi non hormonal.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]