dc.description.abstract | Setiap tahun penduduk dunia terus mengalami peningkatan, hal ini terjadi
karena jumlah kelahiran setiap tahun lebih besar dibandingkan jumlah kematian.
Badan Urusan Penduduk PBB menyatakan bahwa pada tanggal 31 Oktober 2011
jumlah penduduk dunia telah menembus angka 7 milyar jiwa. Pemerintah Indonesia
telah berupaya untuk mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk yang cepat ini,
salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mencanangkan program Keluarga
Berencana (KB). Program KB adalah suatu usaha menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi antara
lain harga perolehan kontrasepsi, kualitas pelayanan KB, biaya oportunitas wanita,
biaya kebutuhan hidup anak, pendapatan keluarga, dan nilai produktif anak. Biaya
merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan KB.
Biaya yang dikeluarkan oleh akseptor KB dapat dianalisis berdasarkan ilmu
farmakoekonomi dengan menggunakan metode Cost Effectiveness Analysis (CEA).
CEA merupakan salah satu metode farmakoekonomi yang digunakan untuk menilai
dan memilih program terbaik bila terdapat beberapa program berbeda dengan tujuan
yang sama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode kontrasepsi manakah
diantara IUD, suntik dan pil yang memiliki efektifitas biaya terendah untuk akseptor
KB mandiri di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember dengan menggunakan metode
Cost Effectiveness Analysis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non-eksperimental jenis studi
kasus dengan pendekatan retrospektif, dilakukan di Desa Candi Jati Kecamatan
Arjasa Kabupaten Jember dengan jumlah sampel 83 akseptor KB mandiri yang
dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan bantuan kuesioner untuk mengetahui jumlah biaya yang
dibutuhkan oleh akseptor untuk mendapatkan pelayanan selama ber-KB.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis biaya total, analisis
efektifitas program dan analisis statistik yaitu ANOVA dengan bantuan program
SPSS. Interpretasi hasil uji dilakukan dengan melihat harga signifikansi < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian pada 22 sampel metode kontrasepsi IUD, 25
sampel metode kontrasepsi suntik dan 36 sampel metode kontrasepsi pil, didapatkan
hasil bahwa nilai CER objective actual dari metode kontrasepsi IUD yang sebesar
333.050 rupiah/akseptor adalah nilai paling rendah dibandingkan dengan nilai CER
metode kontrasepsi pil dan suntik yang berturut-turut sebesar 721.494
rupiah/akseptor dan 828.044 rupiah/akseptor.
Nilai CER objective normative untuk metode kontrasepsi IUD yang sebesar
366.355 rupiah/akseptor adalah nilai paling rendah dibandingkan dengan nilai CER
metode kontrasepsi pil dan suntik yang berturut-turut sebesar 865.793
rupiah/akseptor dan 985.767 rupiah/akseptor. Ada hubungan yang linier antara
efektivitas metode dengan efektivitas biaya, yaitu semakin efektif suatu metode
kontrasepsi maka biaya yang dibutuhkan akan semakin efektif pula.
Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa ada perbedaan efektivitas biaya yang
signifikan antara metode kontrasepsi IUD dengan pil dan metode kontrasepsi IUD
dengan suntik, hal ini dibuktikan dengan harga signifikansi dari keduanya yaitu
0,000 < 0,05. Sedangkan perbedaan efektivitas biaya antara pil dengan suntik
ternyata tidak signifikan karena harga signifikansi yang diperoleh adalah sebesar
0,354 > 0,05. | en_US |