Show simple item record

dc.contributor.authorMutia Ulinafiah
dc.date.accessioned2013-12-09T09:02:06Z
dc.date.available2013-12-09T09:02:06Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM082210101026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6929
dc.description.abstractMinyak goreng merupakan substansi yang digunakan untuk menggoreng dan dapat memberikan cita rasa yang gurih pada bahan pangan yang digoreng. Menurut WHO minyak goreng hanya boleh digunakan 2-3 kali selanjutnya dibuang. Tetapi pada umumnya para pedagang kaki lima menggunakan minyak goreng berulang kali untuk menggoreng makanan yang mereka jual. Pada minyak yang telah mengalami pemanasan berulang kali akan terbentuk senyawa radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas akan menyerang komponen dalam tubuh yang terdiri dari protein dan lipid tunggal yang ada di hati. Kerusakan pada hati menyebabkan fungsi hati untuk memetabolisme bilirubin terganggu, akibatnya kadar bilirubin dalam serum meningkat. Radikal bebas dalam tubuh dapat diredam oleh antioksidan endogen seperti SOD dan katalase. Adanya radikal bebas yang berlebihan menyebabkan antioksidan endogen tidak mampu lagi meredam radikal bebas yang ada sehingga diperlukan asupan antioksidan dari luar. Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) merupakan buah yang telah terbukti sebagai antioksidan. Daya antioksidan pada buah mahkota dewa disebabkan karena kandungan senyawa didalamnya seperti flavonoid dan polifenol. Flavonoid pada buah mahkota dewa bekerja sebagai antioksidan pemutus reaksi berantai. Flavonoid akan menyumbangkan radikal H• viii yang dimilikinya kepada suatu radikal bebas sehingga tidak terjadi reaksi berantai antara radikal bebas dengan komponen tubuh. Selanjutnya, antioksidan radikal yang terbentuk bersifat lebih stabil karena dapat mengalami resonansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol buah mahkota dewa terhadap kadar bilirubin serum tikus yang diinduksi minyak goreng bekas pakai. Penelitian dilakukan selama 14 hari menggunakan 28 ekor tikus yang dibagi dalam 7 kelompok. Ekstrak etanol buah mahkota dewa dalam 4 tingkat dosis yaitu 28 mg/kg BB, 56mg/kg BB, 112mg/kg BB, dan 224 mg/kg BB diberikan selama 14 hari bersamaan dengan pemberian minyak goreng bekas dan pada hari ke15 dilakukan pengambilan darah dari jantung untuk diukur kadar bilirubinnya. Berdasarkan hasil penelitian, dosis 56 mg/kg BB, 112 mg/kg BB, dan 224 mg/kg BB mampu mencegah kenaikan kadar bilirubin yang signifikan terhadap kontrol (-) (p=0,000). Sedangkan dosis 28mg/kg BB belum mampu mencegah kenaikan bilirubin. Dari keempat dosis yang diuji, dosis 224 mg/kg BB mampu memberikan proteksi terhadap hati dengan indikator mencegah kenaikan kadar bilirubin yang paling baik. Daya pencegahan kenaikan kadar bilirubin pada dosis 224mg/kg BB setara dengan kontrol (+) Curliv-Plus®. Persentase pencegahan kenaikan kadar bilirubin direk, indirek, dan total pada dosis 224 mg/kg BB juga paling baik daripada dosis yang lain dengan nilai persentase pencegahan masingmasing 100%, 98,28% dan 98,65%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah mahkota dewa dapat digunakan untuk melindungi hati terhadap radikal bebas yang berasal dari minyak goreng bekas pakai. Dosis 224 mg/kg BB memberikan efek hepatoprotektif yang paling baik dan nilainya setara dengan kontrol (+) Curliv-Plus®. Efek hepatoprotektif buah mahkota dewa disebabkan karena kandungan senyawa didalamnya seperti flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082210101026;
dc.subjectMAHKOTA DEWAen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN SERUM TIKUS YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG BEKAS PAKAIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record