N-Acetyl-D-Glukosamin Hasil Produksi Bakteri Kitinolitik Indigenous Pada Tepung Cangkang Udang : Peluang Pemanfaatan Limbah Udang Dalam Pengobatan Osteoarthritis
Abstract
N-asetil-D-glukosamin merupakan monomer dari degradasi kitin yang banyak digunakan dalam terapi kesehatan, diantaranya pengobatan osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan kerusakan kartilago. Hidrolisis kitin secara enzimatis dapat menggantikan hidrolisis secara kimiawi yang menyebabkan terjadinya perubahan cincin glukosa, dan terdapat residu O-acetilasi dan di-acetilasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak N-asetil-D-glukosamin hasil degradasi tepung cangkang udang oleh kitinase dengan karakter optimum aktivitas tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, isolate bakteri kitinolitik A5 yang diinokulasikan pada media produksi tepung cangkang udang konsentrasi 1.5%, menunjukkan aktivitas tertinggi (0.124 U/ml) pada media produksi 1.5% dan diinkubasi selama 32 jam. Aktivitas kitinase hasil dialisis sebesar 1.267 U/ml lebih besar daripada presipitasi dengan amoniumsulfat 70% (1.242 U/ml) dan enzim ekstrak kasar (0.126 U/ml). Aktivitas spesifik kitinase bakteri kitinolitik meningkat pada presipitasi dengan amoniumsulfat 70% (4.814 U/mg) dan dialisis (5.682 U/mg) jika dibandingkan dengan enzim ekstrak kasar (0.453 U/mg). Peningkatan kemurnian kitinase bakteri kitinolitik isolat A5 hasil presipitasi dengan amoniumsulfat 70% adalah sebesar 10.62 % dan dialisis sebesar 12.54%. Enzim kitanase bakteri kitinolitik isolat A5 mempunyai aktivitas optimum pada pH 8, suhu 70ºC dengan aktivator Al2+, Ca2+, Mg2+ (1.6%), dan Fe2+ (0.8%) serta tertinggi pada penambahan Zn2+ (2.5%) dan inhibitor Cu2+ (0.8%) dengan nilai Km 0.005. Hasil uji degradasi enzim kitinase pada tepung cangkang udang menunjukkan bahwa dengan penambahan 10% enzim kitinase pada tepung cangkang udang sebanyak 4 gr dihasilkan N-acetyl-D-glukosamin sebesar 263,50 μg/ml.
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]