MANAJEMEN BAHAN BAKU DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI TAHU
View/ Open
Date
2015Author
Gita Purnama Dewi
Joni Murti Mulyo Aji
Djoko Soejono
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedelai sebagai hasil pertanian digunakan sebagai bahan baku utama dalam kegiatan produksi pada agroindustri tahu. Produksi kedelai yang tidak berimbang
dengan permintaan kedelai menyebabkan kelangkaan dari kedelai dipasaran sehingga harga kedelai menjadi tidak stabil. Adanya ketidakstabilan harga bahan
baku kedelai ini menyebabkan ketersediaan kedelai di pasaran juga berkurang. Ketersediaan bahan baku kedelai sangat mempengaruhi keberlangsungan dari
agroindustri tahu di Desa Karanganyar karena kedelai merupakan bahan baku pokok dari pembuatan tahu. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui
elastisitas pendapatan, elastisitas harga bahan baku, dan elastisitas produksi tahu pada agroindustri tahu di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu; (2)
mengetahui tingkat pemesanan bahan baku (EOQ) dan tingkat pemesanan kembali (ROP) agroindustri tahu di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu; (3)
mengetahui prospek pengembangan usaha agroindustri tahu di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara
sengaja (purposive method). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan analitik. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel
yang diambil dengan menggunakan metode Total Sampling. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis elastisitas pendapatan dan harga bahan baku
serta fungsi produksi Cobb-Douglas, analisis Tingkat Pemesanan Bahan Baku (EOQ) dan Tingkat Pemesanan Kembali (ROP), serta analisis SWOT. Hasil
analisis menunjukkan bahwa : (1) Nilai elastisitas pendapatan pada agroindustri tahu di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu adalah 0,49, sehingga kedelai
merupakan barang primer dan kebutuhan pokok bagi agroindustri tahu. Nilai elastisitas harga pada agroindustri tahu di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu
adalah sebesar 1,063, sehingga dikatakan elastis. Elastisitas produksi berdasarkan nilai Return To Scale dikatakan Decreasing Return To Scale; (2) Tingkat
pemesanan ekonomis (EOQ) bahan baku kedelai pada agroindustri tahu skala rumah tangga sebesar 36,69 kg dan tingkat pemesanan ekonomis (EOQ) bahan
baku kedelai pada agroindustri tahu skala kecil sebesar 130,05 kg. Nilai ROP bahan baku kedelai pada agroindustri tahu skala rumah tangga dan skala kecil di
Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu dikatakan tidak mengalami kekurangan persediaan kedelai sebagai bahan baku; (3) Agroindustri tahu memiliki peluang
pasar yang prospektif karena usaha agrondustri pada analisis matriks posisi kompetitif relatif pada posisi white area.