dc.description.abstract | Dalam kehidupan sehari-hari banyak muncul persoalan yang melibatkan model
matematika di berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia,
ekonomi, atau persoalan rekayasa (engineering), seperti Teknik Sipil, Teknik Mesin
dan sebagainya. Misalnya dalam bidang fisika ada istilah gerak peluru, gerak peluru
merupakan kejadian yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari misalnya
dalam bidang kemiliteran yaitu pada saat menembakan rudal maupun mortir. Pada
penelitian kali ini akan dikaji tiga jenis gerak peluru antara lain gerak peluru tanpa
hambatan udara, gerak peluru dengan hambatan linier, dan gerak peluru dengan
hambatan kuadratik dimana peluru tersebut mengalami rotasi dan parameter yang
mempengaruhi gerak peluru divariasikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui profil dari ketiga gerak peluru di atas, sehingga kita mendapatkan
manfaat berupa pengetahuan tentang gerak peluru.
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, penelitian tentang masalah gerak
peluru ini dibagi menjadi lima tahap yaitu kajian pustaka model gerak peluru,
menyelesaikan model dengan metode rungekutta, perhitungan menggunakan matlab,
analisis hasil dan pembahasan. Pada tahap kajian pustaka dilakukan dengan cara
mencari literatur-literatur yang berhubungan dengan gerak peluru. Setelah kajian
pustaka, akan dilanjutkan dengan menyelesaikan model dengan metode rungekutta,
pada tahap ini model gerak peluru disubtitusikan ke dalam persamaan rungekutta orde
4. Setelah tahap kedua, selanjutnya kita melakukan perhitungan menggunakan
matlab, pada tahap ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu penentuan
parameter, penentuan jenis hambatan, dan pencarian hasil. Kemudian tahap selanjutnya yaitu menganalisis hasil dari perhitungan di atas yang berupa bentuk
lintasan, besar bilangan reynold, konstanta hambatan, jarak maksimum, ketinggian
maksimum dan simpangan peluru. Lintasan pada gerak peluru tanpa hambatan udara
berbentuk parabola sedangkan pada gerak peluru dengan hambatan udara lintasannya
berupa parabola yang puncaknya bergeser. Dari ketiga gerak peluru di atas dimana
diberi posisi awal
di dapatkan jarak maksimum terbesar pada
sudut 45° pada gerak peluru tanpa hambatan udara dan 30° pada gerak peluru dengan
hambatan udara, sedangkan untuk ketinggian maksimumnya semakin besar sudutnya
maka semakin besar ketinggian yang dihasilkan. Ketika sebuah peluru diluncurkan
dari ketinggian tertentu maka semakin besar sudut tembakannya, jarak yang
dihasilkan semakin pendek. Untuk semua gerak peluru, apabila diberi kecepatan awal
semakin besar maka semakin besar jarak maksimum, ketinggian maksimum dan
simpangannya. Sedangkan apabila peluru diberi kecepatan sudut besar maka semakin
besar simpangannya.
Pada gerak peluru tanpa hambatan udara apabila diberi jari-jari besar maka
simpangannya lebih besar pula. Sedangkan pada gerak peluru dengan hambatan udara
apabila peluru diberi jari-jari semakin besar maka jarak dan ketinggiannya semakin
kecil, namun hal itu berbanding terbalik dengan peluru yang diberi massa semakin
besar. | en_US |