ANALISIS PERWILAYAHAN KOMODITAS DAN KONTRIBUSI SUBSEKTOR
Date
2015Author
Dewi Churfa Hofifahtus Sholihah
Joni Murti Mulyo Aji
Ebban Bagus Kuntadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Penghasil kopi terbesar di Indonesia terdiri atas sepuluh provinsi,
termasuk Jawa Timur. Pada tahun 2012, sentra kopi robusta rakyat di Jawa Timur terbesar berada di Kabupaten Malang dengan luas 11.690 hektar, disusul oleh
Kabupaten Jember seluas 5.608 hektar. Produksi kopi di Kabupaten Jember didominasi oleh jenis robusta dan diusahakan oleh rakyat. Hampir seluruh
kecamatan di Kabupaten Jember mengusahakan kopi robusta sebagai salah satu komoditas perkebunannya. Dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember, hanya
empat kecamatan saja yang tidak memproduksi kopi rakyat. Tiap-tiap wilayah yang memproduksi kopi rakyat memiliki jumlah produksi yang berbeda.
Perbedaan produksi ini memberikan gambaran bahwa potensi komoditas kopi di masing-masing daerah berbeda. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemetaan
wilayah untuk menentukan persebaran wilayah komoditas kopi rakyat. Pengusahaan komoditas kopi yang tersebar di berbagai wilayah ini juga berkaitan dengan
peranan perkebunan kopi rakyat dalam menggeser atau mengubah struktur perekonomian serta kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Jember.
Pentingnya diketahui peranan kopi rakyat terhadap perekonomian Kabupaten Jember adalah untuk menentukan kebijakan lebih lanjut terkait dengan
pengembangan kopi rakyat sebagai komoditas unggulan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui wilayah basis kopi rakyat berdasarkan indikator
produksi di Kabupaten Jember, (2) mengetahui karakteristik penyebaran komoditas kopi rakyat di Kabupaten Jember, (3) mengetahui perubahan dan pergeseran
nilai PDRB dari perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Jember, dan (4) mengetahui kontribusi perkebunan kopi rakyat terhadap perekonomian Kabupaten
Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitik. Analisis data yang digunakan diantaranya analisis location quotient (LQ),
koefisien lokalita dan spesialisasi, analisis shift share, model demometrik, dan kontribusi. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) wilayah basis kopi rakyat
berdasarkan indikator produksi di Kabupaten Jember terdiri dari Kecamatan Silo, Kecamatan Panti, Kecamatan Tanggul, Kecamatan Sumberbaru, Kecamatan
Sukorambi, Kecamatan Sumberjambe, Kecamatan Bangsalsari, Kecamatan Jelbuk, dan Kecamatan Ledokombo, (2) karakteristik penyebaran kopi rakyat di
Kabupaten Jember tidak terkonsentrasi pada suatu wilayah namun memiliki kekhasan pada wilayah basis komoditas kopi, (3) perubahan dan pergeseran nilai
PDRB dari kopi rakyat bernilai positif, dan (4) kontribusi komoditas kopi rakyat terhadap perekonomian Kabupaten Jember rendah.