Penggunaan Pestisida dan Kandungan Residu Pada Tanah dan Buah Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) (Studi di Kelompok Tani Subur Jaya Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember) The Use of Pesticides and Residue Contents in Land and Watermelon (Citrullus Vulgaris, Schard) (A Study of Farmer Group “Subur Jaya” Mojosari Village, District of Puger, Jember Regency)
Abstract
Pestisida bersifat bioaktif dan merupakan racun yang mengandung bahaya dalam penggunaanya,
baik terhadap lingkungan maupun manusia. Penggunaan pestisida di pertanian semangka di Desa
Mojosari yang tergolong tinggi dengan frekuensi penyemprotan 2-3 hari sekali secara rutin dan
masa tanam yang berlangsung sepanjang tahun menyebabkan penggunaan pestisida juga dilakukan
terus menerus dapat meningkatkan resiko pencemaran baik pada lingkungan maupun manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan pestisida dan kandungan residu pada
tanah dan buah semangka. Penelitian ini bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
penggunaan pestisida oleh petani meliputi 5 tepat. 1. Tepat jenis, seluruh petani telah
menggunakan pestisida sesuai dengan serangan. 2. Tepat sasaran, beberapa pestisida tidak sesuai
dengan jenis komoditi dan OPT sasaran. 3. Tepat dosis, seluruh petani memperkirakan sendiri
takaran dosis yang digunakan. 4. Tepat waktu, waktu (metode) aplikasi menggunakan sistem
kalender (rutin), penyemprotan dilakukan pada pagi/sore dengan frekuensi 3-4 hari sekali dan
ditambah jika ada serangan, dan akhir penyemprotan sebelum panen tidak tentu. 5. Tepat cara
aplikasi, 1 jenis pestisida diaplikasikan dengan tidak tepat dan sebagian besar petani tidak
menggunakan alat pelindung diri saat melakukan penyemprotan. Berdasarkan hasil uji
laboratorium, kandungan residu dalam tanah dan buah semangka masih di bawah batas maksimum
residu yang diizinkan yaitu 0,025 ppm pada tanah dan 0,01 ppm pada semangka
Collections
- SRA-Medical [429]