Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistiyani
dc.contributor.advisorSandra, Christyana
dc.contributor.authorMaghfiroh, Riski Dwi Nur
dc.date.accessioned2015-12-28T07:21:33Z
dc.date.available2015-12-28T07:21:33Z
dc.date.issued2015-12-28
dc.identifier.nim112110101041
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68956
dc.description.abstractGizi buruk dan gizi kurang merupakan sebuah masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari keadaan Kurang Energi dan Protein (KEP). Faktor risiko terjadinya gizi buruk adalah pada usia 1-5 tahun atau pada bayi dan balita. Prevalensi gizi buruk-kurang di Kabupaten Situbondo pada tahun 2014 adalah 18,4% yang terdiri dari 2,6% gizi buruk dan 15,8% gizi kurang. Banyak faktor yang menyebabkan masalah gizi kurang yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, kesehatan lingkungan, dan pelayanan kesehatan. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penatalaksanaan asuhan gizi pada balita Kurang Energi Protein (KEP) di Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik balita, karakteristik keluarga, tingkat konsumsi balita, dan penatalaksanaan asuhan gizi. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan diskriptif dan menggunakan disain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo pada bulan Maret-Agustus 2015 dan besar sampel adalah 5 balita. Hasil penelitian diketahui bahwa dalam kegiatan penatalaksanaan asuhan gizi pada balita KEP di Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo, semua balita melakukan pengukuran antropometri, pemeriksaan medis, intervensi (konseling, pemberian makan, pemberian obat), dan melakukan kontrol perkembangan berat badan. Berdasarkan hasil kontrol perkembangan berat badan dari 5 balita yang dirawat terdapat 2 balita yang berat badannya naik dengan status gizi naik, 2 balita yang berat badannya naik dengan status gizi tetap, dan 1 balita yang berat badan turun dengan status gizi tetap. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah diharapkan dalam kegiatan konseling juga diberikan informasi mengenai manfaat obat atau jamu tradisional yang dapat meningkatkan nafsu makan anak dan cara pembuatan F-100 kepada ibu balita sehingga ibu balita dapat menerapkan pemberian F-100 di rumah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAsuhan Gizien_US
dc.subjectBalita Kurang Energi Proteinen_US
dc.titlePENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KABUPATEN SITUBONDOen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record