dc.description.abstract | Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan wajib berupaya untuk
mencegah risiko terjadinnya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Secara
khusus pengelolaan linen sangat penting untuk diperhatikan guna mengurangi
risiko infeksi nosokomial. Berdasarkan data WHO, kejadian infeksi nosokomial
9% terjadi di negara-negara berkembang. Di Indonesia prevalensi infeksi
nosokomial yang dikeluarkan oleh Dirjen pelayanan medik Depkes RI tahun 2003
rata-rata sebesar 8,1%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan
November 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung melalui
data rekam medik, terjadi peningkatan kasus infeksi nosokomial sebesar 1% pada
pasien rawat inap dari tahun 2013 ke tahun 2014 (bulan Januari-September). Hasil
survey pendahuluan dan observasi terkait pengelolaan linen yang dilakukan oleh
peneliti pada bulan Desember 2014 di instalasi Central Sterile Supply Departmet
(CSSD) dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung, menunjukkan bahwa kereta
dorong yang digunakan untuk mengangkut linen kotor dan linen bersih tidak
dibedakan, pengeringan linen bersih tidak semuanya menggunakan mesin pengering namun sebagian menggunakan sinar matahari. Penanganan linen yang
tidak sesuai dengan peraturan yang ada dapat menjadikannya sebagai sumber
kontaminasi penting dirumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengkaji pengelolaan linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak
Tulungagung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun Teknik penyajian data dalam
penelitian ini menggunakan tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
proses pengelolaan linen yang meliputi proses penanganan linen di ruangan /pengumpulan linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung sebagian besar telah
melaksanakan pengumpulan linen termasuk dalam kategori cukup (84,6%). Proses
penanganan linen di unit laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang meliputi
penerimaan linen, pemilahan linen, pencucian dan desinfeksi linen penyetrikaan
dan pelipatan linen serta pengemasan linen termasuk dalam kategori cukup,
pengeringan linen termasuk dalam kategori kurang, penyimpanan linen dan
distribusi linen termasuk dalam kategoti baik, sedangkan perendaman dan
desinfeksi linen infeksius tidak dilakukan oleh unit laundry karena hal ini dinilai
beresiko terhadap petugas laundry. Proses penanganan linen di unit CSSD RSUD
Dr. Iskak Tulungagung yang meliputi penerimaan linen, pengemasan dan
pelabelan linen termasuk dalam kategori cukup, sedangkan pelipatan linen,
sterilisasi linen, kontrol indikator, penyimpanan linen steril dan distribusi linen
steril termasuk dalam kategori baik. Pengawasan kualitas linen di instalasi CSSD
dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung termasuk dalam kategori cukup.
Adapun proses pengangkutan linen pada masing-masing ruangan RSUD Dr. Iskak
Tulungagung sebagian besar melaksanakan pengangkutan linen dengan kategori
cukup (84,6%). Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah pihak
RSUD Dr. Iskak Tulungagung perlu melakukan evaluasi pengelolaan linen secara
periodik, baik evaluasi atas setiap kegiatan, tahap demi tahap dan atas seluruh
proses, hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas pengelolaan linen agar
tetap terjaga dengan baik serta segera memperbaiki sitem pengelolaan linen
apabila kualitasnya menurun, dengan demikian dapat meningkatkan kinerja
instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung. | en_US |