dc.description.abstract | Pertumbuhan tanaman tembakau tidak lepas dari organisme pengganggu yang menyebabkan kerusakan pada tanaman tembakau.
Pengendalian hama tanaman tembakau umumnya menggunakan pestisida kimia. Pemakaian pestisida kimia secara berlebihan
untuk mengendaliakan hama tanaman dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Bioinsektisida dapat menjadi salah satu
alternatif pengendalian hama tanaman tembakau. Bioinsektisida dapat terbuat dari tanaman maupun mikroorganisme yang
menjadi patogen bagi hama. Mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bioinsektisida: cendawan,
bakteri, virus, dan nematoda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh bioinsektisida dalam mengendalikan hama
Spodoptera litura, Helicoverpa spp. dan Cyrtopeltis tenuis pada tanaman tembakau. Penelitian dilaksanakan pada lahan tanaman
tembakau di Kabupaten Jember mulai bulan September hingga Desember 2014. Metode yang digunakan adalah rancangan acak
kelompok (RAK) dengan 4 ulangan dan perlakuan kontrol, Bb (15 l/ha), NEP (10.000.000 JI/500 m2), Bt (500 g/ha), Bb (15 l/ha) +
NEP (10.000.000 JI/500 m2), Bb (15 l/ha) + Bt (500 g/ha) dan NEP (10.000.000 JI/500 m2) + Bt (500 g/ha). Hasil penelitian
populasi larva Helicoverpa spp. tidak menunjukkan berbeda nyata. NEP Herorhabditis mampu menekan populasi larva S. litura.
B. bassiana mampu menekan populasi nimfa dan imago C. tenuis. Intensitas serangan ulat terendah terdapat pada perlakuan
NEP+Bt dengan intensitas sebesar 3,61% sedangkan intensitas serangan kutu sebesar 4,17% terdapat pada perlakuan B. bassiana. | en_US |