“SELF ESTEEM PADA REMAJA PEROKOK” (STUDI KUALITATIF DI SMA ISLAM LUMAJANG)
Abstract
Self esteem merupakan penilaian individu tentang dirinya mencakup keberhargaan
diri dan kompetensi diri. Perkembangan self esteem ini justru menurun di usia
remaja sejalan dengan berkembangnya kemampuan kognitif mereka dalam
memahami hubungan sebab-akibat, mempertanyakan kondisi berdasarkan nilai
yang dimiliki dan semakin menyadari pandangan diri serta orang lain terhadap
mereka. Salah satu penyebab rendahnya self esteem pada remaja ialah pikiran atau
keyakinan negatif yang dia miliki tentang dirinya sendiri. Salah satu cara untuk
mengatasinya adalah dengan mengkonsumsi rokok. Rokok dianggap dapat
meningkatkan self esteem remaja. Metode yang digunakan peneliti untuk
mengetahui gambaran self esteem pada remaja SMA Islam Lumajang adalah
penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori kognitif sosial. Penelitian ini dilakukan dengan
melibatkan 3 siswa laki-laki sebagai informan utama. Informan tambahan pada
penelitian ini berjumlah 4 orang, 3 diantaranya merupakan siswa SMA Islam
Lumajang sedangkan 1 orang merupakan rekan kerja salah satu informan utama.
Informan kunci pada penelitian ini adalah seorang guru Bimbingan Konseling di
sekolah tersebut. Informan utama didapatkan dengan teknik snowball yaitu sebuah
teknik pengambilan informan dengan bantuan informan kunci. Wawancara
mendalam dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang
faktor personal siswa perokok (merasa mampu, merasa dihargai, merasa diterima).
Faktor perilaku merokok meliputi jumlah rokok yang dikonsumsi setiap harinya,
waktu untuk merokok, tempat untuk merokok, teman merokok, alasan merokok,
usia awal merokok dan sumber rokok serta faktor lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan kerja juga merupakan informasi yang
ditanyakan melalui wawancara mendalam untuk melihat gambaran self esteem
pada remaja perokok di SMA Islam Lumajang. Berdasarkan hasil penelitian,
dapat diketahui bahwa pada remaja di SMA Islam Lumajang, rokok bukan
merupakan cara untuk meningkatkan self esteem. Hal ini dapat digambarkan dari
2 informan utama dengan self esteem tinggi yang tidak dipengaruhi oleh rokok
meskipun keduanya merokok. Terdapat 1 informan utama membenarkan
anggapan peneliti bahwa rokok dapat meningkatkan self esteem remaja. 2
informan utama dalam penelitian ini merupakan perokok ringan sedangkan 1
informan utama merupakan perokok sedang. Ketiga informan utama merupakan
siswa yang juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lingkungan
pekerjaan yang didominasi oleh pekerja dengan rata-rata usia jauh diatas informan
utama membentuk kedewasaan dalam hal berfikir bagi informan utama. Kepekaan
terhadap lingkungan sekitar juga ditunjukkan oleh ketiga informan tersebut.
Pengaruh faktor teman sebaya merupakan pengaruh yang paling mendominasi
remaja untuk merokok. Faktor lingkungan, faktor personal dan faktor perilaku
merupakan tiga kesatuan yang tidak bisa dipisahkan serta saling berhubungan
antara satu faktor dengan faktor yang lain. Ketiga faktor tersebut mempengaruhi perilaku merokok dan terbentuknya self esteem pada remaja.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]