HIGIENE PERORANGAN DAN KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA TANGAN PENJUAL RUJAK CINGUR (STUDI DI KELURAHAN SUMBERSARI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER)
Abstract
Pangan bermanfaat bagi tubuh manusia, tetapi pangan juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada tubuh. Kontaminasi biologi pada makanan bisa disebabkan oleh virus dan bakteri. Bakteri tersebut diantaranya adalah Escherichia coli (E.coli), Campylobacter, Shigella spp, Salmonella spp, Yersinia dan Vibrio cholerae. Adanya E.coli menunjukkan suatu tanda praktek sanitasi yang tidak baik karena E. coli bisa berpindah dari kegiatan tangan ke mulut atau dengan pemindahan pasif lewat makanan, air, susu dan produk-produk lainnya. Rujak adalah makanan tradisional yang biasanya terbuat dari campuran berbagai macam sayuran atau buah dan dibubuhi bumbu atau kuah. Proses penyajian rujak cingur tersebut, penjual banyak menggunakan tangan secara langsung dalam proses pembuatan rujak cingur. Sehingga peneliti ingin mengetahui higiene perorangan dan keberadaan bakteri E.coli pada tangan penjual rujak cingur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif melalui pengamatan. Objek penelitian ini adalah penjual rujak cingur di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan uji laboratorium. Sampel yang diuji dilaboratorium adalah hasil swab tangan kanan dan kiri dari 19 penjual rujak cingur, dengan menggunakan media Eosin Methylene Blue (EMB) sebagai penguji keberadaan E.coli. Hasil penelitian diketahui perempuan sebagian besar untuk penjual rujak cingur yaitu sebanyak 18 orang (94,74%), yang memiliki golongan umur paling banyak usia 40 - <60 tahun sebanyak 13 orang (68,42%), dan dengan tingkat pendidikan dasar (tamat SD/MI/SMP/MTs) lebih banyak yaitu sebanyak 13 orang (68,42%). Berdasarkan penilaian higiene perorangan diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Kebersihan tangan dan jari yaitu kuku tangan tidak dalam keadaan pendek dan bersih (73,68%), semua reponden tidak menggunakan sarung tangan plastik atau alat, dan tidak ada yang mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menangani makanan; 2) Hanya sebagian responden (10,53%) yang tidak memenuhi syarat kebersihan rambut; 3) Kebersihan hidung yaitu sedang mengalami flu hampir setengah jumlah responden (42,11%); 4) Kebersihan gigi dan mulut secara fisik hanya sedikit yang tidak memenuhi syarat (31,58%); 5) Kebersihan telinga sebagian besar memenuhi syarat; dan 5) Tidak ada responden yang menggunakan celemek dalam keadaan bersih. Sedangkan berdasarkan uji keberadaan bakteri E.coli pada tangan ditemukan 3 sampel (7,89%) yang positif bakteri E.coli yaitu dari 1 sampel tangan kanan dan 2 sampel tangan kiri. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penjual rujak diharuskan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara menjaga kebersihan tangan dengan membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah menyajikan makanan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan sarung tangan plastik dan alat penjepit jika memegang bahan makanan. Dinas Kesehatan agar memberikan sosialisasi dan penyuluhan secara berkelanjutan dari dinas terkait utamanya untuk pedagang kecil, tentang praktik higiene perorangan pada saat menangani makanan atau minuman. Selain itu juga melakukan pemantuan secara berkala setelah dilakukan sosialisasi. Yang bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan akibat terjadinya kontaminasi mikroorganisme terutama E.coli pada makanan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]