dc.description.abstract | Perekonomian Indonesia lima tahun terakhir mengalami kemunduran yang cukup berarti. Berbagai krisis yang terjadi telah menyebabkan fundamental perekonomian bangsa terus melemah. Pasar modal sebagai salah satu instrumen ekonomi tidak terlepas dari berbagai pengaruh lingkungan, terutama lingkungan ekonomi dan politik. Berbagai isu baik ekonomi maupun non ekonomi kerapkali menjadi pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek. Makin pentingnya bursa saham dalam kegiatan ekonomi telah menjadikan bursa makin sensitif terhadap berbagai isu yang ada. Hal itulah yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati reaksi harga saham terhadap peristiwa politik dalam negeri, didalam hal ini event yang diambil adalah peristiwa Sidang Istimewa MPR Tanggal 23 Juli 2001. Peristiwa ini merupakan event diturunkannya Presiden Abdurrahman Wahid dan digantikan oleh Megawati Soekarnoputri. Penelitian juga dimaksudkan untuk mengamati aktivitas perdagangan saham selama periode peristiwa. Dengan menggunakan 38 saham pada Bursa Efek Jakarta, analisis dalam penelitian ini menekankan pada sisi abnormal return dan trading volume activity.
Dari hasil yang telah dikalkulasikan diperoleh kesimpulan bahwa perilaku harga saham maupun aktivitas perdagangan saham cenderung mengalami kenaikan pada sebelum peristiwa hingga pada saat peristiwa, yakni hari ke (15) hingga hari ke (0). Abnormal return dan aktivitas perdagangan saham justru mengalami penurunan setelah SI MPR dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima belas hari bursa yang mengalami abnormal return yang signifikan, sepuluh diantaranya abnormal return positif dan lima hari lainnya mengalami abnormal return negatif. Kenaikan mencolok pada aktivitas perdagangan saham terjadi pada hari kedua sebelum dan pada saat SI MPR dilaksanakan. Penelitian ini tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa. Perbedaan secara signifikan juga tidak ditemukan pada rata-rata aktivitas perdagangan saham sebelurn dan sesudah peristiwa. Hal tersebut menunjukkan bahwa peristiwa diturunkannya presiden Abdurrahman Wahid dan digantikan oleh Megawati adalah peristiwa yang sudah diprediksi sebelumnya.
Kesimpulan secara umum adalah peristiwa politik dalam negeri sangat berpengaruh terhadap kondisi pasar modal dalam negeri hal ini disebabkan karena pelaku pasar modal Indonesia masih mengutamakan spekulasi dari pada analisis fundamental. Akhirnya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak dan masih diperlukan penyempurnaan kearah yang lebih baik lagi. | en_US |