Show simple item record

dc.contributor.advisorWATI, Dwi Martiana
dc.contributor.advisorBAROYA, Ni‟mal
dc.contributor.authorMAHDA, Ahmad Aviv
dc.date.accessioned2015-12-23T07:52:35Z
dc.date.available2015-12-23T07:52:35Z
dc.date.issued2015-12-23
dc.identifier.nim112110101021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68641
dc.description.abstractMasa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi, dan psikis. Seiring dengan masa perkembangan remaja, seksualitas remaja juga ikut berkembang. Seksualitas merupakan sesuatu yang melekat pada diri manusia, bersifat normal dan netral. Seksualitas remaja dapat mengalami berbagai penyimpangan, mulai dari penyimpangan orientasi sampai penyimpangan perilaku. Sebagian besar remaja memiliki pengetahuan tinggi dan sikap positif mengenai masalah perilaku seksual. Pengetahuan dan sikap yang dimiliki seseorang didapatkan melalui informasi. Remaja mengembangkan saluran informasi informal mereka sendiri melalui media (seperti buku pegangan medis, surat kabar, majalah, dan televisi), teman, sekolah, dan orang tua. Remaja laki-laki juga mengalami masalah kesehatan reproduksi dan memiliki kebebasan seksual yang lebih luas. Akses informasi kesehatan reproduksi yang memadai terutama di wilayah perkotaan akan berdampak pada pengetahuan kesehatan reproduksi, yang akan membawa sikap positif terhadap isu kesehatan reproduksi dan praktik menjaga organ kesehatan reproduksi yang baik. Namun, kecamatan yang berada di wilayah perkotaan Kabupaten Jember seperti Kecamatan Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang selalu menempati posisilima besar kasus perilaku berisiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan akses informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja laki-laki meliputi dimensi biologis, psikologis, sosial, perilaku, dan kultural. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah remaja laki-laki siswa SMA/sederajat kelas XI di Kecamatan Kaliwates Sumbersari, dan Patrang Kabupaten Jember.Besar sampel penelitian ini sebesar 156 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dianalisis menggunakan uji korelasiSpearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja laki-laki memilki akses informasi kesehatan reproduksi yang rendah (54,5%); memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi yang rendah dan praktek menjaga kesehatan organ reproduksi yang belum baik (50%); memiliki nilai-nilai psikologis yang negatif terhadap seksualitasnya (37,2%); dan memiliki perilaku seksual yang berisiko (51,3%). Akses informasi kesehatan reproduksi berhubungan dengan dimensi biologis, psikologis, dan perilaku. Semakin baik akses informasi kesehatan reproduksi, maka pengetahuan kesehatan reproduksi dan praktek menjaga organ reproduksi akan semakin baik, serta nilai-nilai psikologis terhadap seksualitas akan semakin positif pula. Akses informasi kesehatan reproduksi yang baik akan diikuti oleh aktivitas seksual yang aman. Akses informasi kesehatan reproduksi tidak berhubungan dengan dimensi sosial dan kultural. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah dan instansi terkait guna meningkatkan peran PIK-R sebagai konselor kesehatan reproduksi remaja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKESEHATAN REPRODUKSIen_US
dc.subjectSEKSUALITASen_US
dc.subjectREMAJA LAKI-LAKIen_US
dc.titleAkses Informasi Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Remaja Laki-laki (Studi pada Siswa SMA/sederajat di Kecamatan Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
dc.identifier.validatorTaufik_18Juli2023


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record