• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERBEDAAN PEMBERIAN PERASAN BAWANG PERAI (Allium porrum) BERBAGAI DOSIS TERHADAP WAKTU PERDARAHAN PADA TIKUS WISTAR

    Thumbnail
    View/Open
    Tiara Fortuna Bela Binanda - 111610101067.pdf (1.836Mb)
    Date
    2015-12-22
    Author
    Binanda, Tiara Fortuna Bela
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pada studi terdahulu diketahui bahwa beberapa jenis tumbuhan dapat memperpanjang waktu perdarahan, salah satunya ialah bawang perai. Bawang perai memiliki kandungan flavonoid seperti quercetin dan kaempferol yang diduga dapat memperpanjang waktu perdarahan dengan menghambat jalur siklooksigenase. Oleh karena dapat menghambat jalur siklooksigenase sehingga menghambat terjadinya agregasi platelet, bawang perai diduga memiliki pengaruh pada bidang kedokteran gigi, konsumsi bawang perai yang berlebihan diduga dapat menimbulkan gangguan perdarahan. Namun, pada penderita kelainan kardiovaskular seperti angina pectoris dan myocardial infarction, bawang perai diduga dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian yaitu post-test only control grup design. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Bagian Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada Bulan Desember 2014 sampai Bulan Januari 2015 dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 25 ekor yang dibagi kedalam 5 kelompok berbeda. Kelompok I berupa kontrol negatif dimana sampel diberi aquadest sebanyak 2 ml dan kelompok II sebagai kontrol positif sampel diberi aspirin sebanyak 2 ml, kelompok III, kelompok IV dan kelompok V yaitu kelompok perlakuan dimana sampel diberi perasan bawang perai berturut-turut sebanyak 0,1 g/ 200 g BB, 0,2 g/ 200 g BB dan 0,3 g/ 200 g BB. Bahan diberikan selama 7 hari berturut-turut kemudian dilakukan pemotongan ujung ekor tikus sepanjang 5 mm. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bawang perai (Allium porrum) dengan berbagai dosis dapat memperpanjang waktu perdarahan dan terdapat kecenderungan semakin tinggi dosis maka waktu perdarahan semakin memanjang, namun kurang signifikan jika diuji secara statistik. Kandungan flavonoid berupa quercetin dan kaempferol yang dikandung bawang perai memiliki efek sebagai anti agregasi platelet sehingga dapat memperpanjang waktu perdarahan. Perpanjangan waktu perdarahan yang diakibatkan oleh konsumsi perasan bawang perai tidak berbeda dengan aspirin
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68477
    Collections
    • UT-Faculty of Dentistry [2125]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository