INVENTARISASI ORDO ORTHOPTERA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO (TNAP) BANYUWANGI JAWA TIMUR
Abstract
Ordo Orthoptera berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ortho (lurus) dan ptera (sayap). Serangga yang termasuk ordo Orthoptera yaitu belalang, jangkrik, dan orong-orong. Serangga ordo Orthoptera memiliki ciri sayap bagian depan lurus, lebih tebal, dan kaku, sedangkan sayap bagian belakang tipis seperti selaput. Pada umumnya dari mereka adalah pemakan tumbuh-tumbuhan, dan beberapa lainnya adalah hama-hama yang penting bagi tanaman. Orthoptera dapat hidup di berbagai tipe ekosistem, seperti hutan, semak, lingkungan perumahan, dan lahan pertanian. Orthoptera memiliki peranan yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Di alam serangga Orthoptera berperan sebagai pemakan tanaman (phytophagus) dan merupakan hama penting serta beberapa spesies sebagai predator. Ordo Orthoptera juga memiliki peranan dalam proses dekomposisi dan menjaga keseimbangan ekosistem. TNAP selain merupakan area konservasi, juga memiliki berbagai tipe ekosistem antara lain hutan pantai, mangrove, hutan bambu dan savana. Dengan adanya keanekaragaman ekosistem di TNAP, memungkinkan serangga ordo Orthoptera dapat hidup di ekosistem tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Ordo Orthoptera yang terdapat di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Lokasi pemgambilan sampel dilakukan di Jalur Pancur-Triangulasi TNAP pada bulan Maret 2014. Sampel serangga dikumpulkan dengan pitfall trap, light trap, dan sweep net. Identifikasi terhadap spesimen sampai tingkat jenis dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
9
Pengetahuan Alam, Universitas Jember dan Laboratorium Entomologi Puslitbang Zoologi Puslit Biologi LIPI Cibinong, Bogor. Pengukuran faktor abiotik menggunakan termometer dan higrometer.
Hasil identifikasi Orthoptera yang diperoleh dari jalur Pancur-Triangulasi Taman Nasional Alas Purwo selama bulan Maret 2014 yaitu terdiri atas 10 spesies dari 6 famili dengan total keseluruhan 40 individu. Famili tersebut adalah famili Gryllotalpidae, famili Gryllidae, famili Gryllacrididae, famili Tetrigidae, famili Acrididae, dan famili Tettigoniidae. Spesies terbanyak yang ditemukan merupakan kelompok famili Acrididae sebanyak 15 individu. Perangkap yang paling efektif adalah pitfall trap, dikarenakan di kawasan baik hutan bambu maupun hutan pantai banyak terdapat serasah yang digunakan untuk bersembunyi famili Gryllidae, Gryllacrididae, dan Tetrigidae. Suhu yang diperoleh selama bulan Maret 2014 sebesar 28,25oC untuk hutan bambu dan 27,75oC untuk hutan pantai. Sedangkan kelembaban udara lokasi penelitian setelah dihitung rata-ratanya yaitu sebesar 80,75% untuk hutan bambu dan 82,5% untuk hutan pantai.