HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH DENGAN KELELAHAN KERJA PADA OPERATOR SPBU (Studi di SPBU Sempolan dan SPBU Arjasa Kabupaten Jember)
Abstract
Paparan timbal pada manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan seperti kelelahan. Timbal akan menghambat sintesis sel-sel darah merah
untuk mengangkut oksigen sehingga mengakibatkan terjadinya kelelahan. Istilah
kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu,
tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja
serta ketahanan tubuh. Salah satu tempat kerja dengan paparan timbal (Pb) yang
tinggi adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU). Operator SPBU
memiliki resiko tinggi untuk terpapar timbal yang berasal dari bensin, emisi gas
buang kendaraan bermotor baik dari kendaraan bermotor yang sedang mengantri
untuk mengisi bensin, kendaraan bermotor yang berangkat setelah mengisi bensin,
maupun kendaraan bermotor yang melintasi jalan raya. SPBU Sempolan dan SPBU
Arjasa Kabupaten Jember memiliki 37 operator.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik
observasional menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian dilakukan pada operator SPBU di SPBU Sempolan dan SPBU Arjasa
Kabupaten Jember. Dari teknik pengambilan sampel, didapatkan hasil responden
penelitian sebanyak 21 operator. Hasil karakteristik responden didapatkan dari hasil
wawancara dan observasi, kadar timbal (Pb) dalam darah didapatkan hasil dari uji
laboratorium dengan menggunakan metode Atomic Absorption Spectrofotometer
(AAS), sedangkan untuk kelelahan kerja didapatkan hasil dari pengukuran dengan
menggunakan alat reaction timer. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
Uji Korelasi Spearman’s rho dan Uji Korelasi Lambda dengan α sebesar 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden pada operator SPBU di
SPBU Sempolan dan SPBU Arjasa Kabupaten Jember yaitu antara 22-42 tahun
dengan masa kerja antara 2-10 tahun. Terdapat responden dengan kategori Indeks
Massa Tubuh (IMT) kekurangan berat badan tingkat berat dan kelebihan berat badan
tingkat berat. Rata-rata jumlah batang rokok yang dikonsumsi oleh responden dalam
satu hari berjumlah 13 batang, serta terdapat responden yang mengkonsumsi
minuman beralkohol. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki kadar timbal (Pb) dalam darah sebesar >6 μg/dl yaitu berjumlah
12 orang. Dari 12 orang tersebut, 7 orang diantaranya terdapat di SPBU Sempolan
Kabupaten Jember, dan 5 orang lainnya terdapat di SPBU Arjasa Kabupaten Jember.
Sedangkan untuk kadar timbal (Pb) dalam darah tertinggi yaitu sebesar 7,178 μg/dl
terdapat pada responden di SPBU Arjasa Kabupaten Jember, dan kadar tibal (Pb)
dalam darah terendah terdapat pada responden di SPBU Sempolan Kabupaten
Jember. Hasil pengukuran kelelahan kerja dengan reaction timer pada operator SPBU
di SPBU Sempolan dan SPBU Arjasa Kabupaten Jember menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mengalami kelelahan kerja ringan.
Hasil dari analisis statistik dengan α (0,05) menunjukkan bahwa ada
hubungan antara umur (p=0,000), masa kerja (p=0,010), dan Indeks Massa Tubuh
(p=0,012) dengan kelelahan kerja; serta tidak ada hubungan antara kebiasaan
merokok (p=0,116), kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol (p=0,137), dan
kadar timbal (Pb) dalam darah (p=0,314) dengan kelelahan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Sebaiknya pemilik usaha melakukan
pembatasan usia pekerja yang dilakukan saat awal pekerja masuk sebagai operator di
SPBU. Sebaiknya pemilik usaha bekerja sama dengan PT. Pertamina (Persero) dan
Dinas Kesehatan untuk melakukan penyuluhan terkait dengan pengetahuan tentang
gizi pekerja. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember sebaiknya membentuk tim
terpadu untuk kesehatan kerja di SPBU dengan memberikan penyuluhan terhadap
operator SPBU tentang bahaya timbal (Pb), bahaya merokok, serta bahaya
mengkonsumsi minuman beralkohol terhadap kesehatan secara intensif dan periodik
serta sekaligus memberikan evaluasi terkait kesehatan dan keselamatan kerja di
SPBU. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah sampel, menambah
variabel independen lain yang dapat dihubungkan dengan kelelahan kerja seperti
lingkungan kerja fisik yang terdiri dari debu, kebisingan, dan getaran, serta dapat
menghubungkan dengan dampak toksisitas timbal (Pb) bagi kesehatan manusia
lainnya seperti tekanan darah atau hipertensi, pemeriksaan fungsi ginjal, serta
pemeriksaan sistem hematopoietik pada operator SPBU, serta melaku
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]