COMMITTING SUICIDE AS THE SOLUTION OF PROBLEMS IN HENRIK IBSEN ROSMERSHOLM BUNUH DIRI SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN DALAM DRAMA ROSMERSHOLM KARYA HENRIK IBSEN
Abstract
Karya sastra memiliki hubungan yang sangat terkait dengan pengarang. Secara tidak sadar pengarang akan menuliskan pengalaman pribadinya atau keadaan sosilal mempengaruhi penciptaan karya sastranya. Rosmersholm adalah salah satu karya yang diangkat berdasarkan pengalaman buruk pengarang. Rasa gelisah, putus asa, dan takut membuat pengarang frustrasi dan depresi. Konflik keluarga dan karir merupakan sumber dari munculnya insting thanatos pada diri pengarang. Hal tesebut telah mendorong dia untuk mencoba mengahiri hidupnya dalam menyelesaikan masalah. Penciptaan Rosmersholm juga dipengaruhi oleh kondisi Norwegia pada masa itu ketika gejolak politik sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Tokoh utama didalam drama dalam menyelesaikan masalah mereka melakukan tindakan aggresif. Mereka mengakhiri hidup mereka dengan cara terjun dari sebuah gudang penggilingan beras. Tokoh dalam drama Rosmersholm memiliki kemiripan dengan pengarang dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan cara bunuh diri.
Tujuan peneliti kualitatif ini adalah untuk mengetahui proses kreatif dari Henrik Ibsen dengan mengaplikasikan teori psikoanalisis karya Sigmund Freud khususnya thanatos, kecemasan dan interpretasi mimpi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses kreatif dari Henrik ibsen dipengaruhi oleh alam bawah sadarnya yang terbentuk oleh pengalaman buruk didalam menyelesaikan masalahnya.
Collections
- SRA-Humanities [343]