| dc.description.abstract | Phytophora  nicotianae  merupakan  jamur  yang  merusak  tanaman  tembakau 
terutama  pada  saat  pembibitan.  Gejala  yang  ditimbulkan  penyakit  lanas  pada 
tembakau  ini  hampir  mirip  dengan  penyakit  busuk  batang  berlubang.  Phytophora 
nicotianae    ini  hidup  di  dalam  tanah  dan  dapat  berpindah  ke  tanaman  tembakau. 
Hujan  dan  kelembaban  udara  yang  tinggi  merupakan  faktor  terpenting  yang  turut 
mempengaruhi perkembangannya. Air merupakan media ataupun sarana yang sangat 
membantu penularan penyakit tersebut.  
Trichoderma  harzianum  merupakan  jamur  antagonis  yang  paling  umum 
dijumpai di dalam tanah organik dan sering digunakan di dalam pengendalian hayati, 
baik  terhadap  pathogen  tular-tanah  atau  rizofer  maupun  pathogen  filosfer. 
Kemampuan  jamur  antagonis  ini  yang  membuatnya  telah  banyak  diformula  dan 
dipasarkan  dan  kisaran  inang  pathogen  tanaman  yang  luas  juga  menjadi  salah  satu 
pertaimbangan mengapa jamur ini banyak digunakan, selain oleh pertimbangan yang 
lain (Soesanto,2008:292). 
Penelitian dilaksanakan  pada tanggal 9 Desember sampai 15 Desember 2011 
di    Laboratorium  Proteksi  Penelitian  Tembakau  Jember  PTPN  X  (Persero)  dengan 
tujuan  mengetahui  pengaruh  jamur  Trichoderma  harzianum  terhadap  pertumbuhan 
jamur  Phytophora  nicotianae,  merupakan  penelitian  in  vitro  yang  dilakukan  dengan 
cara mengantagoniskan secara langsung antara jamur Trichoderma harzianum dengan 
jamur  Phytophora  nicotianae.  Waktu  yang  digunakan  untuk  penelitian  adalah  156 
jam,  dimana  dalam  156  jam  tersebut  akan  diukur  besar  persentase  penghambatan 
setiap  12  jamnya.  Persentase  penghambatan  diukur  berdasarkan  pada  Fokkema  dan van  der  Meulen  (1976)  yaitu  dengan  mengukur  jari-jari  pada  control  dan  jari-jari 
koloni  jamur  yang  berhadapan  dengan  bakteri  antagonis.  Rancangan  penelitian 
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Analisis data 
dengan  One-Way  ANOVA  menggunakan  SPSS,  dan  untuk  menguji  perbedaan 
diantara semua pasangan perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan α=0,05. 
Tujuan  dari  penelitian  adalah  menganalisis  besar  persentase  penghambatan 
Trichoderma  harzianum  dalam  menghambat.
  pertumbuhan  jamur 
Phytophthora 
nicotinae. 
Berdasarkan  hasil  dan  analisis  yang  diperoleh  dapat  disimpulkan  bahwa 
Trichoderma harzianum sangat berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan jamur 
Phytophthora nicotinae. Dari hasil  yang diperoleh berdasarkan perlakuan  yang telah 
dilakukan  bahwa  pada  perlakuan  yang  pertama  yaitu  jamur  Phytophthora  nicotinae 
yang  diinokulasikan  secara  bersamaan  dengan  jamur  Trichoderma  harzianum 
mendapatkan hasil jamur Trichoderma harzianum mampu menghambat pertumbuhan 
jamur  Phytophthora  nicotinae  pada  jam  ke-84.  Berdasarkan  perlakuan  yang  kedua 
yaitu  jamur  Phytophthora  nicotinae  yang  diinokulasikan  sehari  sebelum  jamur 
Trichoderma  harzianum  mendapatkan  hasil  jamur  Trichoderma  harzianum  mampu 
menghambat  pertumbuhan  jamur  Phytophthora  nicotinae  pada  jam  ke-96  dan  untuk 
perlakuan yang ketiga yaitu jamur Phytophthora nicotinae yang diinokulasikan sehari 
sesudah  jamur  Trichoderma  harzianum  mendapatkan  hasil  jamur  Trichoderma 
harzianum  mampu  menghambat  pertumbuhan  jamur  Phytophthora  nicotinae  pada 
jam ke-72. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui besar persentase 
penghambatan  pertumbuhan  jamur  Phytophthora  nicotinae  oleh  jamur  Trichoderma 
harzianum  pada  perlakuan  yang  inokulasi  secara  bersamaan  sebesar  74,03%,  pada 
perlakuan  Phytophthora  nicotinae  yang  dinokulasi  sehari  sebelum  Trichoderma 
harzianum  sebesar  67,14%,  dan  pada  perlakuan  yang  terakhir  yaitu    Phytophthora 
nicotinae yang dinokulasi sehari sesudah Trichoderma harzianum sebesar 77.25%. | en_US |