THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNICATION APPREHENSION AND WILLINGNESS TO COMMUNICATE IN LEARNING PROCESS OF THE FRESHMEN'S GROUP A OF SPEAKING CLASS OF FACULTY OF LETTERS, JEMBER UNIVERSITY, IN THE FIRST SEMESTER OF ACADEMIC YEAR OF 2013/2014 (HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN BERKOMUNIKASI DAN KEINGINAN BERKOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA BARU SEMESTER PERTAMA PADA KELAS SPEAKING GRUP A DI FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER, PADA TAHUN AKADEMIK 2013/2014)
Abstract
Dalam kelas speaking, melakukan interaksi dengan bahasa kedua sangat penting (Chaudron, 1988:10). Kenyataannya, setiap individu tidak selalu dapat berinteraksi dengan baik. Hal ini terjadi karena ada 2 faktor yang saling mempengaruhi, yaitu kecemasan berkomunikasi (McCroskey, 1977, b, 27-28 dikutip dari Resnick, 1980:11) & (Arnold dan Brown 1999:8 dikutip dari Dörnyei, 2005:198) dan keinginan berkomunikasi (Morreale, 2007:7). Untuk itu, studi ini dilakukan untuk mengetahui apa hubungan antara kecemasan berkomunikasi dan keinginan berkomunikasi dengan bahasa kedua, seberapa kuat hubungan itu, dan bagaimana deskripsi tingkah laku pembelajar dihubungkan dengan hubungan antara kecemasan berkomunikasi dan keinginan berkomunikasi dengan bahasa kedua. Metode campuran, quantitative (kuesioner) and qualitative (observasi), diaplikasikan dalam studi ini dengan populasi mahasiswa baru semester pertama pada kelas speaking grup A di jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Jember pada tahun akademik 2013/2014. Hasil dari studi ini adalah bahwa ada hubungan bertolak belakang yang agak kuat antara kecemasan berkomunikasi dan keinginan berkomunikasi dalam proses pembelajaran oleh mahasiswa baru semester satu grup A di kelas speaking, Fakultas Sastra, Universitas Jember tahun akademik 2013/2014 yang signifikan, yaitu -.362 dalam nilai korelasi Spearman dengan .027 sebagai nilai signifikan (1-tailed). Kecemasan berkomunikasi menggunakan bahasa kedua dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu personaliti, lawan bicara dan situasi; sedangkan keinginan berkomunikasi menggunakan bahasa kedua dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu personaliti, kepercayaan diri sendiri, kepercayaan diri karena situasi, dan penggunaan bahasa kedua. Studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang gambaran permasalahan berkomunikasi. Dengan demikian, mahasiswa-mahasiswi mungkin dapat menyadari permasalahan mereka dalam komunikasi, dan dapat menemukan cara untuk mengatasi permasalahan masing-masing dalam komunikasi.
Collections
- SRA-Humanities [343]