PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA LANGSUNG YANG OPTlMAL DALAM KAITANNYA DENGAN PERENCANAAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PT. KUTAI TIMBER INDONESIA DI PROBOLINGGO
Abstract
Penelitian yang dilakukan pada perusahaan plywood PT.Kutai Timber Indonesia Probolinggo dengan lokasi di jalan Tanjung Tembaga Baru / pelabuhan Probolinggo pada bulan Maret 2001 bertujuan untuk mengetahui jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan secara tepat oleh perusahaan agar target produksi bisa tercapai. Faktor produksi tenaga kerja khususnya tenaga kerja langsung pada perusahaan plywood PT.Kutai Timber Indonesia Probolinggo memerlukan pengelolaan yang baik terutama dalam penentuannya. Karena dengan melakukan penentuan jumlah tenaga kerja langsung melalui metode yang seharusnya akan memungkinkan perusahaan memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuha baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
Metode yang tepat untuk menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang optimal dalam kaitannnya dengan perencanaan biaya tenaga kerja langsung, khususnya pada perusahaan plywood PT.Kutai Timber Indonesia Probolinggo adalah metode yang mempertimbangkan beberapa aspek yaitu Beban kerja, Tingkat absensi dan Tingkat perputaran tenaga kerja. Untuk mengetahui rencana produksi tahun 2001 maka sebelumnya dilakukan perhitungan Ramalan Penjualan untuk tahun yang sama dengan menggunakan metode Least square. Setelah diketahui tingkat penjualan maka dapat dihitung jumlah yang akan diproduksi dengan memperhitungkan jumlah persediaan akhir barang jadi. Cara yang sering digunakan untuk menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang tepat adalah dengan menterjemahkan beban kerja ke dalam man hours yaitu beban kerja menentukan berapa man hours yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang. Kemudiaan man hours satu unit barang dikalikan dengan volume produksi yang harus dicapai pada periode yang bersangkutan sehingga menghasilkan total man hours. Total man hours kemudiaan dibagi dengan lamanya tiap tenaga kerja bekerja pada periode tersebut dan akan dihasilkan total tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal ini disebut penentuan jumlah tenaga kerja berdasarkan Work Load Analysis. Jumlah tenaga kerja langsung yang telah ditentukan berdasarkan analisa beban kerja tersebut belum mempertimbangkan kemungkinan ketidakhadiran tenaga kerja ditempat kerja serta keluar masuknya tenaga kerja selama periode tertentu. Oleh karena itu perlu digunakan analisa terhadap kebutuhan tenga kerja langsung (Work Force Analysis) yang mempertimbangkan tingkat absensi dan tingkat perputaran tenaga kerja langsung.
Penelitian pada perusahaan plywood PT.Kutai Timber Indonesia Probolinggo merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, artinya peneliti diharuskan menganalisa kasus yang dihadapi oleh perusahaan dan diharapkan mampu mencari dan mengupayakan pemecahannya.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Ramalan penjualan tahun 2001 mengalami peningkatan sehingga rencana produksi juga meningkat. Berdasarkan hasil perhitungan Work Force Analysis ternyata jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan perusahaan tahun 2001 lebih kecil dari pada tahun sebelumnya. Untuk itu perusahaan perlu menguranginya sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.