EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI USAHATANI TAMBAK UDANG WINDU DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO MUSIM TEBAR OKTOBER 2000 - MARET 2001
Abstract
Penelitian tentang Efisiensi Faktor Produksi Usahatani Tambak Udang Windu di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Musim Tebar Oktober 2000 - Maret 2001 bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan seluruh faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk, pakan, pestisida) dan mengetahui tingkat efisiensi dari masing-masing faktor produksi usahatani tambak udang windu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Unit analisis adalah perilaku produsen dalam hal ini petani tambak uang udang windu. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah adalah stratified random sampling berdasarkan luas lahan yang diusahakan. Sampel diambil sebanyak 30 responden dari populasi sebanyak 120 petani. Penelitian menggunakan alat analisis regresi berganda terhadap fungsi produksi Cobb-Douglas, uji statistik dan uji ekonometrik.
Hasil analisis regresi menunjukkan tingkat produksi dalam keadaan decreasing return to scale karena bi<l, berarti proporsi penambahan penggunaan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih kecil. Secara statistik untuk uji-t variabel benih dan pupuk menunjukkan hasil t hitung > t tabel, berarti variabel benih dan pupuk berpengaruh nyata terhadap hasil produksi.
Hasil uji-t untuk variabel tenaga kerja, pakan dan pestisida menunjukkan hasil t hitung < t tabel, berarti variabel tenaga kerja, pakan dan pestisida berpengaruh tidak nyata terhadap hasil produksi. Uji F menunjukkan bahwa F hitung > F tabel, berarti variabel tenaga kerja, benih, pupuk, pakan dan pestisida secara bersama- sama mempunyai pengaruh nyata terhadap produksi tambak udang windu. Hasil analisis efisiensi penggunaan faktor produksi menunjukkan bahwa faktor produksi benih, pupuk dan pakan belum efisien, sehingga penggunaannya perlu ditambah untuk mencapai efisien. Hasil analisis efisiensi penggunaan faktor produksi menunjukkan bahwa faktor produksi tenaga kerja dan pestisida tidak efisien, sehingga penggunaannya perlu dikurangi agar menjadi efisien.