Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardi
dc.contributor.advisorNaim, Mohammad
dc.contributor.authorAgustin, Ayu
dc.date.accessioned2015-12-16T07:37:51Z
dc.date.available2015-12-16T07:37:51Z
dc.date.issued2015-12-16
dc.identifier.nim110210302049
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/67623
dc.description.abstractPembelajaran sejarah merupakan pembelajaran tentang nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan kesejarahan dari serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun untuk mendukung terjadinya proses belajar peserta didik. Kenyataannya pembelajaran di kelas peserta didik cenderung pasif dan terlihat minat belajarnya kurang optimal. Tinggi rendahnya minat belajar dapat diketahui dari mengikuti pembelajaran, mencatat materi yang disampaikan pendidik memperhatikan penjelasan pendidik dan mengerjakan soal yang diberikan pendidik. Minat belajar pada peserta didik kelas XI SOS 1 pada mata pelajaran Sejarah termasuk dalam kategori rendah, rendahnya minat tersebut ternyata berdampak pada hasil belajarnya. Berdasarkan uraian di atas, mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry yang dipadukan dengan penilaian diri. Metode pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analisis dengan cara mencari dan menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang dipertanyakan. Sedangkan penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri yang berkaitan dengan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Penggabungan antara metode pembelajaran inquiry dengan penilaian diri peserta didik akan meningkatkan minat belajar peserta didik. Rumusan dalam penelitian ini adalah (1) apakah penerapan metode pembelajaran Inquiry dengan penilaian diri dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas XI SOS 1 di SMA Negeri 2 Tanggul; (2) apakah penerapan metode pembelajaran Inquiry dengan penilaian diri dapat meningkatkan hasil belajar sejarah peserta didik kelas XI SOS 1 di SMA Negeri 2 Tanggul. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis peningkatan minat belajar peserta didik kelas XI SOS 1 di SMA Negeri 2 Tanggul dengan menerapkan metode pembelajaran Inquiry dengan penilaian diri; (2) ntuk menganalisis peningkatan hasil belajar sejarah peserta didik kelas XI SOS 1 di SMA Negeri 2 Tanggul dengan menerapkan metode pembelajaran Inquiry dengan penilaian diri. Manfaat dalam penelitian ini yaitu (1) bagi peneliti, manfaatnya adalah sebagai bekal saat terjun di dunia pendidikan sekaligus sebagai tambahan wawasan tentang penerapan metode inquiry dengan penilaian diri untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran; (2) bagi pendidik, sebagai masukan dalam pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi, khususnya mata pelajaran sejarah; (3) bagi peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran sejarah dalam pembelajaran; (4) bagi sekolah yang diteliti, memberikan masukan dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Tanggul. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SOS 1 di SMA Negeri 2 Tanggul, dengan jumlah 31 peserta didik. Desain penelitian menggunakan skema model Hopkins yang memiliki empat fase yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara tes, angket, dan dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan minat dan hasil belajar sejarah peserta didik. Pada pelaksanaan siklus ke-1, ke-2, dan ke-3 terdapat peningkatan pada minat belajaran peserta didik dari indikator mengikuti pembelajaran pada siklus ke-1 sebesar 51,61%, pada siklus ke-2 meningkat 17,19% menjadi 60,48%, pada siklus ke-3 meningkat 25,33% menjadi 75,80%. Indikator mengerjakan soal yang diberikan pendidik pada siklus ke-1 sebesar 54,03%, pada siklus ke-2 meningkat 5,98% menjadi 57,26%, pada siklus ke-3 meningkat 36,61% menjadi 78,22%. Indikator mencatat materi yang disampaikan pendidik pada siklus ke-1 sebesar 54,83%, pada siklus ke-2 meningkat 20,59% menjadi 66,12%, pada siklus ke-3 meningkat 19,51% menjadi 79,03%. Indikator memperhatikan penjelasan pendidik pada siklus 1 sebesar 59,68%, pada siklus ke-2 meningkat 14,86% menjadi 68,54%, pada siklus ke-3 meningkat 27,05% menjadi 87,09%. Persentase hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif peserta didik pada siklus ke-1 sebesar 67,74%, pada siklus ke-2 meningkat 14,28% menjadi 77,41 %, dan pada siklus 3 meningkat 4,18 menjadi 80,64%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) terdapat peningkatan minat belajar melalui penerapan metode pembelajaran Inquiry dengan penilaian diri peserta didik kelas XI SOS 1 di SMA Negeri 2 Tanggul (2) terdapat peningkatan hasil belajar melalui penerapan metode pembelajaran Inquiry dengan penilaian diri peserta didik kelas XI SOS 1 di SMA Negeri 2 Tanggul.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPenilaian Dirien_US
dc.subjectMinat dan Hasil Belajaren_US
dc.subjectMetode Pembelajaranen_US
dc.titlePENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENILAIAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SOS 1 DI SMA NEGERI 2 TANGGUL TAHUN AJARAN 2014/2015en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record