Tingkat Keparahan Gingivitis Pada Penderita Down Syndrome dan Retardasi Mental di SLB Bintoro dan SDLB Negeri Jember (Gingivitis Severity Level in Down Syndrome and Mental Retardation in SLB Bintoro and SDLB Negeri Jember)
Abstract
Down syndrome adalah kelainan kongenital multiple akibat trisomi pada kromosom 21. Penelitian
terdahulu menyatakan bahwa insidensi gingivitis penderita down syndrome lebih besar dibandingkan
retardasi mental. Keterlambatan perkembangan motorik menyebabkan kesulitan dalam menjaga
kebersihan mulut sehingga menyebabkan akumulasi plak yang dapat menyebabkan gingivitis dan
berkembang menjadi periodontitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan gingivitis
pada penderita down syndrome dan retardasi mental. Penelitian ini merupakan observasional analitik
dengan rancangan penelitian cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 12 penderita down syndrome
dan 12 penderita retardasi mental. Setelah pengisian kuisioner. dilakukan pemeriksaan Simplified Oral
Hygiene Index (OHIS), Gingival Index (GI), dan Plaque Index (Pl.I). Data dianalisis dengan uji Pearson
Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita down syndrome memiliki tingkat keparahan
gingivitis berat dan retardsai mental memiliki tingkat keparahan gingivitis sedang. Uji korelasi penderita
down syndrome menunjukkan tidak ada korelasi signifikan antara tingkat keparahan gingivitis dengan
kebersihan mulut. Tingkat keparahan gingivitis berkorelasi signifikan dengan plak. Pada penderita
retardasi mental menunjukkan terdapat korelasi secara signifikan antara tingkat keparahan gingivitis
dengan kebersihan mulut dan plak. Disimpulkan bahwa tingkat keparahan gingivitis penderita down
syndrome berhubungan dengan plak, sedangkan pada penderita retardasi mental berhubungan dengan
kebersihan mulut dan plak
Collections
- SRA-Medical [429]