PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGHITUNG KECEPATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS V SDN KEMUNINGSARI LOR 02 SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengkaji pembelajaran menghitung
kecepatan melalui model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan matematika
realistik pada siswa kelas V; (2) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan guru
selama pelaksanaan pembelajaran materi menghitung kecepatan melalui
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan matematika realistik; (3) untuk
meningkatkan persentase ketuntasan hasil belajar yang dicapai melalui model
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan matematika realistik materi menghitung
kecepatan siswa kelas V.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kemuningsari Lor 02 Kabupaten Jember
yang terdiri dari 28 siswa, 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas yang
dilakukan sebanyak 2 siklus. Metode pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskripsi kualitatif untuk data hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Deskriptif kuantitatif untuk data tes
individu.
Pengambilan data tanggal 8 November 2010 sampai 25 November 2010
dengan subyek penelitian siswa kelas V SDN Kemuningsari Lor 02 Kabupaten
Jember. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa, aktivitas guru, dan tes
individu. Dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan
aktivitas siswa. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan persentase aktivitas siswa
dalam kelompok dari 80,4% pada siklus I menjadi 90,5% pada siklus II. Peningkatan
persentase aktivitas belajar siswa dari 71,7% pada siklus I menjadi 84,5% pada siklus
II. Peningkatan persentase aktivitas guru dari 87,05% pada siklus I menjadi 92,6%
pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari persentase hasil tes
formatif sebesar 60,8% pada siklus I meningkat menjadi 90,7% pada siklus II.