EVALUASI KINERJA TRAYEK UTAMA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN JEMBER
Abstract
Peraturan Pemerintah no.74 tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, menyebutkan
bahwa syarat angkutan perkotaan adalah memiliki rute yang tetap dan teratur.
Terjadwal, berawal, berakhir, dan menaikan atau menurunkan penumpang pada
tempat yang ditentukan (terminal, halte, dan/atau rambu pemberhentian kendaraan
bermotor umum). Selain itu disebutkan juga bahwa rencana umum jaringan trayek
dikaji ulang secara berkala paling lama 5 tahun. Angkutan umum suatu kota harus
selalu dilakukan evaluasi minimal 6 bulan sekali untuk selalu melihat kinerja
angkutan tersebut agar tidak sampai mengalami masalah. Permasalahan seperti
penyimpangan trayek, kendaraan yang sudah tua dan tidak adanya jadwal yang tetap
dan teratur mengakibatkan masyarakat kurang tertarik untuk menggunakan angkutan
umum. Permasalahan tersebut harus segera dievaluasi. Karena kalu tidak, angkutan
umum akan semakin kalah bersaing dengan kendaraan pribadi dan akhirnya orang
akan lebih memilih bepergian dengan kendaraan pribadinya dibanding dengan
menggunakan angkutan umum. Ini akan semakin memunculkan masalah-masalah
berkaitan dengan transportasi perkotaan.
Evaluasi kinerja trayek angkutan umum Kota Jember sangat menarik untuk
dilaksanakan karena bisa menjadi solusi untuk pemerintah kabupaten dalam
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah transportasi perkotaan di Jember.
Dari survai wawancara dengan Kepala Bagian Angkutan Umum kabupaten jember,
trayek utama di kota jember adalah trayek A, B, D, E, dan K. Ini didasari sesuai
dengan Peraturan Pemerintah no.41 tahun 1993 yang menyatakan bahwa trayek
utama merupakan trayek yang melayani angkutan antar kawasan utama, antara
kawasan utama dan kawasan pendukung dengan ciri melakukan perjalanan ulang-alik
secara tetap dengan pengangkutan yang bersifat massal.
Evaluasi kinerja ini dalam perhitungannya membutuhkan data dari survai dinamis dan
statis. Data yang digunakan pada survai dinamis antara lain, jumlah penumpang naik
turun, waktu tempuh per segmen. Sedangkan data dari survai statis antara lain jumlah
armada beroperasi, jumlah penumpang tiba dan berangkat, dan jam tiba dan berangkat. Perencanaan sistem pengelolaan angkutan kota berpedoman pada
pedoman teknis penyelenggaraan angkutan penumpang umum di wilayah perkotaan
dalam trayek tetap dan teratur.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kinerja angkutan umum di kota jember
masuk dalam kategori cukup. Masih terjadi penyimpangan trayek pada angkutan
umum perkotaan Jember. Faktor muat angkutan umum perkotaan jember juga
terbilang rendah yaitu di bawah 50%, sehingga belum cukup optimal dalam melayani
pergerakan penumpang.
Untuk membenahi kinerja Angkutan Umum Perkotaaan jember pada trayek utama ini
perlu dilakukan pengurangan kompetisi antar trayek. Banyaknya tumpang tindih
trayek di setiap ruas menyebabkan pemborosan sumber daya, dan berakibat langsung
pada produktifitas penumpang tiap trayek. Untuk itu perlu dilakukan peninjauan
ulang terhadap rute masing-masing trayek sehingga tidak banyak terjadi tumpang
tindih trayek.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]