dc.description.abstract | Pembelajaran kurikulum 2013 disusun seimbang antara kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Hal tersebut menjadikan proses pembelajaran
menjadi sangat runtun, urut, dan detail. Pada proses awal pembelajaran, banyak
hal yang sering terabaikan seperti penyampaian bahan prasyarat (apersepsi).
Apersepsi merupakan kegiatan menghubungkan pengetahuan lama untuk
membentuk pengetahuan yang baru. Kegiatan apersepsi dapat berupa memberikan
soal secara lisan maupun tertulis dari sebuah buku. Soal apersepsi harus sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa dan berkualitas. Salah satu cara menganalisis
atau menggolongkan soal yang banyak dipakai dalam sistem pendidikan di
Indonesia, termasuk dalam bidang studi matematika adalah dengan menganalisis
menurut Taksonomi Bloom (Sudjana, 1992:13). Taksonomi Bloom pertama oleh
Benjamin Bloom dkk. telah direvisi oleh Anderson & Krathwohl (dalam
Krathwol, 2001:218) menjadi enam kategori Taksonomi yang terurut dimulai dari
tingkatan terendah mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Buku Siswa
Matematika SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 diambil sebagai salah satu
contoh buku teks matematika untuk kelas VII yang akan maupun telah digunakan
dalam pembelajaran kurikulum 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui persentase tingkat kognitif soal apersepsi pada Buku Siswa
Matematika SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 berdasarkan Taksonomi
Bloom.
Jenis penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan
mengambil soal apersepsi yang ada dalam buku. Data pada penelitian ini adalah
tingkat kognitif soal apersepsi pada Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII
berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom sehingga sumber datanya adalah buku
tersebut. Instrumen yang digunakan adalah lembar klasifikasi tingkat kognitif soal
yang berisi indikator tingkat kognitif menurut Revisi Taksonomi Bloom dan
lembar validasi klasifikasi tingkat kognitif soal. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi dan metode angket. Analisis data dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif terhadap data hasil validasi dan
data kesesuaian buku. Hasil validasi instrumen secara keseluruhan diperoleh nilai
sebesar 4,67 yang berarti valid. Kategori valid, tidak perlu dilakukan validasi
kembali. Namun hanya dilakukan revisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh
validator, dan instrumen tersebut sudah dapat digunakan dalam penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa buku siswa matematika SMP/MTs kelas VII kurikulum 2013 terbitan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada tahun 2014 (Edisi
Revisi) semester 1 terdiri dari 74 pertanyaan yang dapat diklasifikasikan. Dari 74
pertanyaan ini, terdapat persentase pertanyaan tingkat kognitif yaitu 8,17% C1
dengan rincian 8,17% C1-mengingat kembali; 63,26% C2 dengan rincian 12,24%
C2-menafsirkan, 23,29% C2-mengklasifikasikan, 15,06% C2-menarik inferensi,
1,36% C2-membandingkan, 12,24% C2-menjelaskan; 23,13% C3 dengan rincian
19,05% C3-menjalankan, 4,08% C3-mengimplementasikan; 2,72% C4 dengan
rincian 2,72% C4-mengorganisasikan; 2,72% C5 dengan rincian 1,36% C5-
memeriksa, 1,36% C5-mengkritisi; dan 0% C6.
Buku siswa matematika SMP/MTs kelas VII kurikulum 2013 terbitan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada tahun 2014 (Edisi
Revisi) semester 2 terdiri dari 35 pertanyaan yang dapat diklasifikasikan. Dari 35
pertanyaan ini, terdapat persentase pertanyaan tingkat kognitif yaitu 5,72% C1
dengan rincian 5,72% C1-mengingat kembali; 28,56% C2 dengan rincian 5,72%
C2-menafsirkan, 8,57% C2-mengklasifikasikan, 2,86% C2-meringkas, 11,42%
C2-menarik inferensi; 37,14% C3 dengan rincian 31,42% C3-menjalankan, 5,72%
C3-mengimplementasikan; 17,14% C4 dengan rincian 2,86% C4-membedakan,
14,28% C4-mengorganisasikan; 8,58% C5 dengan rincian 2,86% C5-memeriksa,
5,72% C5-mengkritisi; dan 2,86% C6 dengan rincian 2,86% C6-merencanakan. | en_US |