ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER
Abstract
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
sangat penting, karena di dalamnya tercantum kegiatan-kegiatan yang mencakup
aspek-aspek kemampuan matematika yang penting seperti penerapan aturan
matematika pada penyelesaian masalah tidak rutin, penemuan pola,
penggeneralisasian, komunikasi matematika, dan lain-lain yang dapat
dikembangkan secara lebih baik. Soal pemecahan masalah pada penelitian ini
adalah tiga soal cerita yang disesuaikan dengan pertanyaan level SOLO.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP
Negeri 4 Jember, sebanyak 55% siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan
soal pemecahan masalah Aritmatika Sosial, yakni dalam mengurutkan langkahlangkah
menyelesaikan soal sampai menemukan penyelesaian akhir. Bahkan 70%
siswa mengalami kesulitan dalam memahami soal, menggunakan rumus dan
berhitung. Oleh karena itu, siswa perlu diberikan latihan soal matematika dengan
struktur yang meningkat kompleksitasnya. Dengan menggunakan kriteria
penyusunan soal atau pertanyaan berdasarkan Taksonomi SOLO, dapat disusun
soal atau pertanyaan matematika untuk mengetahui tingkat respon siswa terhadap
soal atau pertanyaan matematika tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menganalisis tingkat
kemampuan kognitif dan menentukan persentase setiap tingkat kemampuan
kognitif siswa kelas VII SMP Negeri 4 Jember dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah pokok bahasan Aritmatika Sosial berdasarkan Taksonomi
SOLO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah deskriptif. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan
kemampuan tingkat kognitif siswa dalam memecahkan masalah berdasarkan
Taksonomi SOLO, dan pendekatan yang digunakan untuk mengolah data berupa
kata-kata tertulis atau lisan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri
4 Jember berjumlah 40 siswa yang diambil secara acak dari tiap kelas. Pengamatan
yang dilakukan adalah hasil kerja siswa dan wawancara dengan lima siswa yang
mewakili tiap level SOLO. Data yang terkumpul disusun dan dianalisa dengan
menghitung presentase kemampuan kognitif siswa pada masing-masing tingkat
SOLO.
Berdasarkan hasil penelitian didapat analisis kemampuan kognitif siswa
adalah pada level prestruktural siswa kurang cermat dalam membaca soal. Pada
level unistruktural siswa kurang teliti dalam memahami soal. Pada level
multistruktural siswa kebanyakan salah dalam menafsirkan bahasa soal. Pada
level relasional siswa kurang teliti dalam membaca soal, melakukan proses
perhitungan dan kesalahan saat membaca pertanyaan. Pada level abstrak diperluas
siswa memahami soal dan penerapan yang soal berikan sehingga siswa mencapai
level tertinggi pada level SOLO.
Persentase jawaban siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
pada pokok bahasan aritmatika sosial berturut-turut adalah 8,33% berada pada
level prestruktural, 15% berada pada level unistruktural, 12,5% berada pada level
multistruktural, 36,67% berada pada level relasional dan 27,5% berada pada level
abstrak diperluas. Hasil penelitian menunjukan tingkat tertinggi berada pada level
Relasional yaitu sebanyak 36,67%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan
kognitif siswa dalam penelitian ini sudah cukup baik, meskipun masih banyak
siswa yang kurang cermat dan teliti dalam memahami soal yang menyebabkan
siswa salah dalam mengerjakan soal. Dari data persentase level jawaban siswa,
guru bisa mengetahui tingkat kemampuan kognitif siswanya dalam
menyelesaikan soal pemecahan masalah sehingga guru lebih kreatif dalam
membekali siswa dengan sering memberikan latihan-latihan soal pemecahan
masalah.