MODEL LEARNING CYCLE 5E DISERTAI MEDIA LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI MTS
Abstract
Hakikat pembelajaran IPA adalah proses interaksi guru dan siswa, guru membantu siswa belajar memperoleh pengetahuan melalui observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, eksperimen, dan penarikan kesimpulan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA masih dalam kategori rendah, faktor penyebab diantaranya jarangnya melakukan praktikum, kurangnya variasi penggunaan model, metode dan media pembelajaran serta pembelajaran yang masih menitikberatkan pada guru. Pembelajaran IPA harus kontekstual dan berpusat pada siswa (student centered). Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik IPA adalah model learning cycle 5E disertai media LKS. Tujuan dalam penelitian ini untuk: 1) mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama menggunakan model learning cycle 5E disertai media LKS dalam pembelajaran IPA di MTs, 2) mengkaji perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model learning cycle 5E disertai media LKS dan kelas yang tidak menggunakan model learning cycle 5E disertai media LKS dalam pembelajaran IPA di MTs, 3) mendeskripsikan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model learning cycle 5E disertai media LKS dalam pembelajaran IPA di MTs.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan di MTs Negeri Jember 1. Sebelum pemilihan sampel dilakukan uji homogenitas, dengan jumlah populasi kelas VIII sebanyak 7 kelas dan diambil 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan post-test only control group design dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, tes, dokumentasi, dan angket. Sumber data berasal dari penilaian oleh peneliti, penilaian oleh observer, post-test dan pengisian angket. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif dan uji t berbantuan software SPSS 16.
Hasil analisis aktivitas belajar siswa menggunakan analisis deskriptif, diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen sebesar 81,9% dan kelas kontrol sebesar 70,19%, dengan kriteria aktivitas belajar siswa kelas eksperimen “Sangat Baik” dan kriteria aktivitas belajar siswa kelas kontrol “Baik”, sehingga nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hasil analisis hasil belajar siswa memiliki rata-rata nilai 82,78 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 69,65. Secara statistik, hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Sedangkan analisis menggunakan Independent-Sample t-test, diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai sig 0,000 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model learning cycle 5E disertai media LKS dengan hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan model learning cycle 5E disertai media LKS. Hasil analisis motivasi belajar siswa menggunakan analisis deskriptif, diperoleh rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 78,41%. Berdasarkan klasifikasi hasil persentase skor motivasi belajar siswa tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen dalam pembelajaran IPA menggunakan model learning cycle 5E disertai media LKS dalam kategori “Baik”.