dc.description.abstract | Pembelajaran fisika merupakan salah satu permasalahan yang sering
dihadapi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, khususnya pada tingkat sekolah
menengah atas (SMA). Berdasarkan hasil wawancara terbatas di salah satu SMA
di Kabupaten Jember diperoleh informasi dari 10 siswa, 7 siswa diantaranya siswa
merasa jenuh dan kurang tertarik dengan pelajaran fisika karena proses
pembelajaran fisika yang dilakukan di sekolah mereka hanya terbatas dengan
pemberian materi oleh guru, menghafalkan rumus, dan mengerjakan soal. Hal
tersebut berpengaruh terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan inovasi dalam penyusunan perangkat
pembelajaran yang lebih baik, salah satunya adalah bahan ajar. Namun, bahan ajar
yang sering ditemui dari beberapa penerbit memiliki karakteristik yang berbeda
dan masih kurang mendorong siswa untuk menemukan konsep fisika secara
mandiri.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
menghasilkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing di SMA yang valid serta mengetahui motivasi
belajar dan hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS berbasis Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing. Pengimplementasian bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa
(LKS) berbasis Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam kegiatan pembelajaran
terdiri dari 5 kegiatan utama yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan dugaan
semetara, melakukan percobaan, menganalisis dan menyimpulkan. Lima kegiatan
utama ini akan mendorong siswa untuk mencari tahu sendiri apa yang mereka
pelajari.
Subjek penelitian pengembangan ini adalah siswa kelas X IPA 2 SMA
Negeri 1 Kencong yang berjumlah 41 orang. Metode pengambilan sampel
dilakukan dengan purposive sampling melalui analisis siswa yang merupakan
salah satu tahapan dalam pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Sumber
data dari penelitian ini adalah berupa hasil validasi bahan ajar, hasil motivasi
belajar dan hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar berupa Lembar
Kerja Siswa (LKS) berbasis Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Uji pengembangan dilakukan dalam dua tahap yaitu validasi ahli dan uji
coba lapangan. Hasil dari validasi ahli diperoleh nilai 3,88 dan termasuk cukup
valid untuk bahan ajar berupa LKS berbasis Pembelajaran Inkuiri Terbimbing .
Bahan ajar berupa LKS berbasis Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ini juga perlu
diperbaiki pada aspek format, bahasa, isi, dan ilustrasi. Selain itu, berdasarkan
hasil uji coba lapangan, siswa memiliki persentase motivasi 80% yang termasuk
kategori termotivasi. Hasil belajar siswa dalam ranah afektif memiliki persentase
paling tinggi yaitu 83% , ranah psikomotorik mencapai persentase 78%, ranah
kognitif memiliki persentase terendah yaitu 64% dengan hasil belajar classical
sebesar 72,25% diambil dari jumlah rata-rata dari tiga ranah tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan dapat disimpulkan
bahwa 1) bahan ajar berupa LKS Berbasis Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dikategorikan cukup valid dan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran
setelah melalui proses revisi berupa penambahan rumus, format tulisan dan
penambahan ilustrasi gambar; 2) motivasi belajar siswa secara keseluruhan dapat
dikatakan siswa termotivasi; 3) hasil belajar siswa terhadap bahan ajar berupa
LKS berbasis Pembelajaran Inkuiri Terbimbing secara keseluruhan dapat
dikatakan sedang dan persentase tertinggi terdapat pada ranah afektif. | en_US |