dc.description.abstract | Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa penduduk di desa Keting,
diperoleh informasi bahwa pada khususnya ketika musim kemarau tiba, sebagian
besar penduduk sulit untuk mendapatkan air bersih. Warga juga menjelaskan bahwa
di desa ini belum pernah dilakukan pengeboran sumur dalam sehingga ketika
persediaan air bersih tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup penduduk setempat
biasanya warga yang menggunakan saluran PDAM menjual air kepada warga yang
lain ada pula yang memberikan secara cuma-cuma. Sebagaimana yang telah
diketahui, air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Dengan adanya
masalah seperti yang telah disebutkan maka aktivitas penduduk setempat jadi
terhambat.
Oleh karena itu, diperlukan metode dalam geofisika yang dapat digunakan
untuk mengetahui potensi air tanah untuk dilakukan pengeboran sumur dalam. Salah
satunya adalah metode geolistrik resistivitas, yang memanfaatkan sifat-sifat
kelistrikan. Metode geolistrik merupakan metode yang dapat dimanfaatkan dalam
eksplorasi sumber daya alam bawah permukaan tanah. Prinsip kerja metode ini
adalah mempelajari aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di bawah
permukaan tanah. Besarnya resistivitas diukur dengan mengalirkan arus listrik dan
memperlakukan lapisan batuan sebagai penghantar arus.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan potensi air
bawah tanah dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi
Wenner di Desa Keting Kabupaten Jember.
Arah bentangan lokasi penelitian di desa diambil dari Utara ke Selatan dengan
panjang lintasan 750 cm dibagi menjadi 31 titik pengukuran dengan spasi 25 cm.
Pengukuran posisi titik sepanjang lintasan diukur dengan menggunakan GPS.
Pengukuran arus I dan beda potensial V dari lapisan tanah bawah permukaan
diperoleh melalui resistivity meter dengan menancapkan elektroda arus dan elektroda
potensial. Kemudian diperoleh nilai resistivitas semu ρ dengan mengkonversi nilai
resistansi dengan faktor geometri konfigurasi Wenner . Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan software Res2dinv yang menghasilkan data berupa
kontur distribusi nilai resistivitas lapisan tanah bawah permukaan secara 2 dimensi.
Penentuan jenis lapisan tanah bawah permukaan dengan harga resistivitas
yang dimiliki disesuaikan dengan tabel 2.1, tabel 2.2, peta geologi dan hidrogeologi,
serta hasil penelitian para ahli sebelumnya sehingga diketahui struktur lapisan tanah
bawah permukaan daerah penelitian tersusun atas lapisan air tanah (5,75 Ωm – 16,9
Ωm), tanah lempung (28,9 Ωm – 84,8 Ωm), pasir dan kerikil (145 Ωm – 249 Ωm).
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah potensi air bawah tanah di daerah penelitian cukup baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Dari segi kualitasnya, air yang terkandung di dalamnya
merupakan air bersih yang sehat, baik untuk dikonsumsi warga sekitar karena
berdasarkan hasil penelitian, air tanah ini belum terdampak intrusi air laut. Dari segi
kuantitasnya, kandungan air tanah yang cukup banyak tersebar di sepanjang lintasan
pada jarak 225 m – 612,5 m di kedalaman 6,25 m – 120 m dengan sebaran nilai
resistivitas 5,75 Ωm – 16,9 Ωm yang merupakan lapisan air tanah. Namun, dalam
memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar posisi yang baik untuk dilakukan
pengeboran sumur dalam terletak pada jarak 387,5 m yaitu di antara jarak 375 m- 400
m di kedalaman sekitar 19,075 m – 120 m karena kandungan air tanahnya lebih
banyak. Oleh karena hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan software
Res2Dinv mendapatkan nilai error terkecil 14,0 % maka dapat dikatakan bahwa
kevalidan hasil penelitian cukup tinggi sehingga data hasil penelitian dapat diterima. | en_US |